EDIT : Untuk melihat foto-fotonya. Bisa anda kunjungi di situs ini
Study tour ke bandung merupakan kegiatan sekolah di SMAN 3 Cibinong yang dilaksanakan setelah ujian semester kelas 11 dan dilakukan pada tanggal 14 desember 2010. Study tour kali ini merupakan study tour yang kedua kalinya yang pernah di adakan di sekolah ini. Kegiatan ini sangat berbeda sekali dengan study tour tahun kemarin. Kalau tahun kemarin, study tour ini dilaksanakan di Yogyakarta selama 6 hari sementara untuk tour kali ini dilaksanakan di Bandung selama 2 hari. Cukup singkat kan ? Bagaimana cerita petualanganku study tour ke Bandung ? Inilah ceritanya.
Jadwal study tour ke Bandung ini dari Tanggal 14 Desember 2010 hingga 15 Desember 2010.
Hari ke 1, Selasa 14 Desember 2010
05.30 = Berkumpul di SMAN 3 Cibinong, Checking Absen, Doa bersama
06.00 = Berangkat menuju Bandung
11.00 = Puslitbang Pemukiman
12.00 = I-Sho-Ma (nasi box)
13.00 = Museum Geologi
14.00 = Singgah di Sabuga
15.00 = Menuju Ciampelas
17.00 = Check In di Hotel - ISTIRAHAT
19.00 = Makan Malam di Hotel
Hari ke 2, Rabu 15 Desember 2010
05.00 = Sholat Shubuh berjamaah
07.00 = Sarapan Pagi di Hotel (Check Out)
08.00 = Menuju ITB
09.00 = Kunjungan ke ITB
10.00 = Kunjungan ke Kebun Strawberry
12.00 = I-Sho-Ma (nasi box)
13.00 = Kunjungan ke Kawah Putih (Ciwidey)
15.00 = Kunjungan ke Situ Patenggang (Ciwidey)
17.00 = Pulang menuju Bogor
19.00 = Makan Malam
22.00 = Tiba kembali di Bogor dengan selamat, Amien.
Tanggal 14 Desember 2010
Tour dimulai pada tanggal 13 Desember 2010. Aku bangun jam 3 pagi untuk melaksanakan sholat sunah tahajud dan persiapan untuk berangkat tour, walau dari hari jauh aku siapkan, namun aku mengecek kembali barang-barang yang ingin ku bawa untuk pergi kesana agar tidak ada yang ketinggalan. Aku membawa barang secukupnya. Setelah sholat shubuh, aku mulai berangkat ke sekolah sekitar jam 04.45. Namun karena di sekitar jalan ke sekolahku tidak ada angkot pada waktu pagi itu, maka aku minta diantarkan oleh ayahku dan aku tiba di sekolah pukul 05.00. Aku berangkat menggunakan pakaian sekolah batik. Banyak murid-murid kelas 11 yang sudah berkumpul duluan di sekolah dengan raut wajah yang mengantuk. Aku melihat bis-bis yang sudah standby di sekolah. Mereka berjumlah 5 bis. Aku masuk ke dalam sekolah namun banyak sekali teman-temanku yang melihat aku dan tertawa kepadaku. Mereka berkata, “Lu mau camping ya ??” Dan aku kaget bahwa aku menggunakan tas camping dan aku sendiri membawa bawaan lebih banyak dan lebih berat di bandingkan mereka. Akhirnya mereka menertawakanku karena kekonyolan yang ku bawa. Yeah, aku membawa barang terlalu banyak sehingga aku menggunakan tas camping agar bisa muat barang yang aku gunakan. Banyak temanku bilang, “ngapain barang bawa banyak ? kaya mau camping aja ? paling dikit yang di gunain.” Aku pun menjawab dengan mudahnya, “Kan di peraturan bawa barang secukupnya ? Gimana sih ?” Akhirnya temanku langsung berhenti bicara. Aku dan temanku menunggu teman-temanku yang lainnya tiba. Namun ada salah satu temanku yang bernama Randi Rifai yang membawa obat-obat agar tidak mabuk selama di bis dan dia mengatakan bahwa bahwa dia tidak kuat bertahan di dalam bis selama waktu yang lama karena dia mabuk dengan kendaraan bis. Aku teringat akan penyakitku sendiri bahwa aku sendiri juga mabuk bis. Jadinya aku meminta dia satu obat anti mabuk. Dan aku langsung meminumnya.
Beberapa menit kemudian, banyak sekali murid yang datang dan adapun didampingin dengan orangtuanya. Aku merasa kaget dengan teman sekelasku bahwa hamper semua teman sekelasku menggunakan sweater yang dibuat oleh kelasku. Sampai-sampai wali kelasku yang bernama Pak Rojat ikutan menggunakan sweater itu. Kelihatannya setelah ku lihat, mereka seperti penyihir-penyihir gelap kalau menggunakan sweater kelasanku tapi kata kakakku sendiri, sweater itu kalau dipakai seperti virus pengantin yang ingin buang hajat. Aku ingin menggunakannya namun karena tas ku berat dan dan sulit membukanya, akhirnya aku menggunakannya pas ada di bis.
Jam 05.30 saatnya untuk upacara pembukaan sebelum berangkat study tour. Semua siswa kelas 11 baik dari IPA maupun IPS berkumpul. Sebelum acara dimulai, guru-guru memberikan door prize bagi yang mendaftar study tour paling cepat dan pertama kalinya. Door prize itu berupa bingkisan dari bandung. Mereka yang mendapatkannya ialah yang pertama bernama Shofalaya dengan asal kelas 11 IPA 1, yang kedua bernama….. (aku lupa karena aku gak kenal orangnya) berasal dari kelas 11 IPS 1, dan yang ketiga bernama Andry yang berasal dari kelas 11 IPS 3. Setelah mereka mendapatkan door prize, mereka juga mendapatkan sambutan selamat kepada kepala sekolah SMAN 3 Cibinong karena mereka berhak untuk mendapatkan door prize itu dan akhirnya mereka di foto untuk dokumentasi. Setelah itu, dilanjutkan dengan beberapa pengumuman, peringatan, dan pengarahan dari Pak Amir sebelum berangkat di presenterkan oleh Pak Iwan. Setelah itu di lanjutkan sambutan, ceramah mengenai study tour tahun kemarin dan kegiatan study tour kali ini dari Kepala Sekolah. Kemudian setelah itu, dilanjutkan dengan doa sebelum berangkat yang diwakilkan oleh Pak Endang.
Akhirnya setelah itu, murid-murid pergi kedalam bis sesuai dengan bis yang mereka dapatkan, namun guru-guru juga memperingatkan mereka agar tidak ada barang yang ketinggalan. Aku kebagian bis yang bernama bratasena yaitu bis terakhir yang bernomor 5. Aku duduk di set kanan belakang (bukan paling belakang) yang sedikit berdekatan dengan pintu bis. Tempat duduk setku dan disampingku ada temanku yang bernama Risky dan Vanza, di set samping ada Rita dan Sisca, kemudian di set depan ada Zulfa dan Yani, dan di set belakang ada Willy dan aku tidak tau siapa namanya namun dia kelihatan seperti anak IPS. Aku ingin menaruh tas aku di atas namun karena berat dan gak muat akhirnya aku hanay bisa menaruh di pangkuanku atau dibawahnya. Semua murid yang ada di setiap bis sudah masuk dan mereka di absen satu per satu. Jika ada semua maka keberangkatan akan segera di mulai sambil menunggu bis di depan berangkat (kalau tidak ada maka mereka harus menunggu adapun yang gak ada karena berhalangan gak masuk tour mereka terpaksa untuk meninggalkannya). Karena aku ada di bis 5 maka bis aku berangkat paling belakang. Bis aku didampingin oleh 4 pendamping yang diantara 3 guru sekolah da 1 Staff Tata Usaha yang bernama Pak Joko, Pak Dana, Bu Sartini, dan yang satunya lagi dari Guru TU bernama Pak Agustina (kalau gak salah). Sambil menunggu keberangkatan dari bis lainnya. Guru TU memberikan cemilan untuk semua murid di bis 5 untuk di perjalanan nanti kalau murid-murid sedang lapar. Ketika di absent ulang, mereka hadir semua. Kemudian pada jam 6.05 bis kami mulai berangkat. Namun tertinggal 1 orang yaitu Bu Sartini karena ingin memberikan laporan absent kalau di bis 5 hadir semua. Setelah itulah kami mulai berangkat.
Perjalanan dimulai dari sekolah kemudian keluar dari Bogor Asri dan menuju ke tempat Rehabilitasi yang ada di sekitar daerah itu sebelum pertigaan ke pomad dan SMAN 2 Cibinong. Namun sebelum ke tempat Rehabilitasi saat bis kami jalan menanjak ke tempat untuk melewati tempat Rehabilitasi. Kami di hentikan oleh bis nomor 4 yang nyungsep ke dalam got saat ingin keluar dari tanjakan. Akhirnya kami berhenti sejenak dan menunggu bis nomor 4 itu bisa keluar.
Selama kami menunggu, murid-murid sedang asyiknya ngobrol dan mengirimkan pesan ke teman mereka yang ada di bis 4 mengenai kondisi mereka disitu. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah bis nyungsep ke got itu namun kejadian itu membuat kami terhambat dan tertinggal jauh dengan bis lainnya. Kemudian, sambil menunggu, banyak sekali murid-murid yang keluar dari bis dan ingin mengobrol dengan teman yang ada di bis 4 dan begitupun sebaliknya. Kalau aku, aku menyempatkan diriku untuk menggunakan sweater kelasanku. Untungnya tak ada yang mengejekku karena mereka tidak melihat dan berada di luar karena aku mengeluarkan banyak barang. Aku menggunakannya dan memasukkanya kembali. Dan saat mereka kembali untuk istirahat sejenak menunggu bis 4 bisa keluar dari got. Mereka bersenang-senang sambil mendengarkan musik dan mengobrol dengan teman yang lainnya. Adapun juga teman yang ingin pindah posisi duduknya. Temanku yang bernama Risky pindah ke set belakang dan aku hanya duduk dengan Vanza yaitu temanku saat aku kelas 10-1. Aku bertanya kepada si Vanza mengenai pakaian kelas dan ternyata kelas dia memilih baju. Baju kelasan yang dia gunakan berwarna merah dan bertuliskan “Sekolah bukan sekedar ngisi absen”. Kutipan yang bagus itu teringat aku akan pelajaran olahraga yang Cuma ngisi absent tapi tidak amu ikut latihan. Selanjutnya, 1 jam berlalu bis 4 masih nyungsep di got. Bisku dan bis 4 mendapatkan kabar bahwa bis 3 mendapatkan musibah bahwa ban bis bocor alias bolong. Dan terperangkap di Kampus Al-Madinah. Ternyata, kalau menurutku, baru awal berangkat tour sudah dapat musibah. Bagaimana dengan bis aku yaitu bis 5 ? Apakah dapat musibah ? ataukah bis 1 dan 2 juga dapat musibah ? Mungkin bisa dilihat nanti. Bis yang ku tumpangi sebenanrya menghalangi kendaraan yang ada di belakangnya jadi kendaraan yang menuju keluar dari Nanggewer dan Masuk ke Nanggewer harus masuk ke jalur lain dan untungnya jalur tersebut jaraknya tidak berjauhan dengan bis aku yang sedang berhenti ini. Jadi mereka bisa lancar melanjutkan perjalanan mereka. Di bis ketika aku buka HP untuk menceritakan peristiwaku selama tour agar ku buatkan diblog (kalau di buku tulis tidak muat sama sekali). Banyak temanku menganggap bahwa aku sedang buka FB di pasang status. Padahal memang bukan dan akhirnya karena kejadian itu, satu bis yang punya FB pasang status secara ramai-ramai bahwa ada bis nyungsep di got. Saat aku sedang menuliskan cerita di HP, tiba-tiba datang SMS dari Rifda bahwa aku harus menyuruh Rita untuk datang ke bis 5. Namun si Rita tidak mau dan menyuruhku untuk balas SMS bahwa Rita tidak bisa menghampiri Rifda karena terlalu jauh dan menanjak untuk sampai kesana. Namun Rifda membalas lewat SMS bahwa dia tidak mau membetulkan kerudung miliknya, dan akhirnya Rita membantah dan menyuruhku untuk mengirim SMS kepada Rifda bahwa memang berat untuk pergi ke atasnya. Memang hubungan Ibu-ibu dan anak yang aneh. Kami menunggu sambil melihat kendaraan yang melintasi bis kami lewat jendela walau sedikit ada penampakan lewat yaitu motor yang sedang membawa kambing. Karena hal itu lewat dan ada yang melihatnya jadi banyak yang mengejek salah satu murid di bis kami. 1 jam 38 menit kami menunggu dan akhirnya bis 4 bisa keluar dari got dan kami mendapatkan kabar bahwa bis 1 dan 2 sedang menunggu di Sentul sementara bis 3 baru pulih dari ban meletusnya. Akhirnya perjalanankami berlanjut lagi walau ngaret 1 jam 38 menit akibat kejadian bis nyungsep itu.
Berhasil naik tanjakan dari kengerian nyungsep ke got, bis berjalan secara perlahan-lahan dan hati-hati tanpa nyungsep ke got. Walau bisnya hamper di tengah namun kendaraan lain dari arah yang berlawanan bisa melewatinya tanpa nyungsep ke got pula. Kami melewati tempat Rehabilitasi dan bisa keluar dari daerah Nanggewer dan menuju jalan ke SMAN 2 Cibinong. Saat ada pertigaan jalan yang menghubungkan antara SMAN 2 Cibinong, Pemda, dan tempat keluar kami. Kami berjalan menuju perempatan pemda. Di dalam bis, mereka bersenang-senang sambil melakukan sedikit narsis untuk dirinya. Setelah berada di perempatan pemda, kami berbelok ke arah Daralon yaitu Jalan Bersih Pemda. Kami turun dari tanjakan sambil negbut dan berbelok secara ekstrim hingga hamper menabrak dinding jalan hingga bisa menyusul bis 4, kejadian ini membuat murid-murid di bis terkejut dan senang karena seperti balapan antara bis 5 dan bis 4. Hingga sampai di daralon kami berbelok menuju Bogor. Kami berjalan seperti kecepatan biasa namun bisa tersusul oleh bis 4 karena lambat. Namun perjalanan ini memang harus bisa cepat sehingga bispun juga ikutan berjalan cepat. Selama perjalanan menuju arah lain, kami menonton TV yang ada di Bis yaitu menonton dan mendengarkan musik di TV. Selingan itu, Pak Joko ikutan bernyanyi lagu yang di setel di TV. Sebenarnya acaranya hanya mendengarkan dan menonton musik saja karena kalau TV gelombang acaranya tak ada jadinya menggunakan VCD untuk menyetel lagu. Pak Joko menyanyi dengan merdunya sehingga murid-murid tepuk tangan dengan nyanyiannya Pak Joko. Lalu, karena jalannya yang tidak memungkinkan untuk TV sehingga musik yang di setel rada hancur dan membuat 1 bis tertawa karena musiknya rusak dan gambar di TV juga rusak seperti ngehang. Akhirnya TV itu dimatikan sebentar. Setelah kami berada di pertigaan menuju bogor dan sentul, kami berbelok ke arah sentul dan perjalanan berlanjut dengan kecepatan yang tinggi. Anak 11 IPS 2 yang duduk di paling belakang bernyanyi dengan lagu yang mereka hapal. Mereka bernyanyi menggunakan ukulele. Mereka bernyanyi bersama selama perjalanan. Adapun kejadian aneh ketika temanku yang bernama Risky ingin minum air putih di belakang tempat duduk Sisca namun tidak sangaja minuman yang dia minuman tumpah dan mengenai rok Sisca dan terlihat seperti baru datang bulan. Ketika ingin tiba di SMPN 2 Sukaraja, temanku yang bernama Vanza yang dulunya dia pernah bersekolah di sekolah itu memikirkan pohon singkong yang ada di sekitar itu dan ternyata dia senang jika pohon singkong di sekitar sekolahnya masih ada karena pada saat itu dia temannya pernah bermain di tempat itu. Setelah kami melewati SMPN 2 Sukaraja kami melanjutkan berjalan lagi menuju tol sentul, kami berbelok arah dan mulai masuk dan memulai perjalanan panjang menuju ke bandung lewat jalan tol.
Perjalanan di jalan tol menuju kebandung barulah dimulai, ini bisa dikatakan sebagai perjalanan yang cukup jauh yang dialami oleh sekolah ini namun lebih jauh lagi ketika angkatan tahun lalu mereka melewati jalan tol menuju Yogyakarta. Selama perjalanan banyak murid-murid laki yang bergaya seperti preman. Artinya, mereka duduk sambil menyelonjorkan kaki di atas dan iseng mengamen di dalam bis. Selain itu adapun juga temanku yang membagikan makanan ke murid-murid lainnya agar mereka tidak kelaparan. Perjalanan kali ini cukup memakan waktu yang cukup panjang sampai kami melewati jembatan rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Cibinong dan Stasiun Gunung Putri. Perjalanan ini kami berjalan menuju ke kawasan daerah tol Jakarta. Setelah kami berada di tanda yang menghubungkan serpong dengan Bandung, kami berjalan lagi menuju Bandung. Kemudian dilanjutkan lagi melewati rute ke tol Bandunng kemudian kami melanjutkan perjalanan kami lagi menuju jalan ke tol daerah tol Bandung. Perjalanan ke Bandung melewati tol ini membuat banyak murid mengantuk karena perjalanannya jauh. Setelah berada di Kawasan Industri, kami menuju ke tempat peristirahat untuk yang merasa ingin buang air kecil.
Di tempat peristirahatan di daerah Kawasan Industri, banyak sekali murid-murid yang pergi ke toilet dan membuang hajat yang mereka miliki baik hajat kecil hingga hajat yang besar. Ada sebagian yang cuma di dalam bis mereka masing-masing, ada yang ingin istirahat dan menghirup udara sambil mengobrol dengan teman, dan adapun yang ingin membeli makanan dan membeli minuman di tempat itu. Baik murid maupun gurupun bersantai ditempat itu sejenak. Sementara diriku sendiri membuang hajat kecilku di toilet dan langsung mencari teman-temanku yang sedang asyik mengobrol. Teman kelasanku masih asyik dengan obrolan dan sweater penyihir (kelas) yang mereka gunakan. Adapun juga sedikit dari murid-murid yang sedang narsis di tempat itu. Setelah ada pengumuman bahwa semua murid SMAN 3 Cibinong harus naik ke dalam bis untuk melanjutkan perjalanan kembali. Setelah itu mereka harus di absent agar tidak ada yang ketinggalan dan setelah pengabsenan selesai dan semuanya hadir maka perjalananpun dimulai kembali.
Perjalanan yang kami lakukan mulai memasuki jalur tol yang menuju ke daerah Bandung dan perjalanan panjang menuju Bandungpun di mulai. Di dalam bis selama perjalanan ini berjalan. Banyak sekali murid-murid yang sedang asyik mengobrol dan membuat video dan foto mengenai aktivitas murid yang ada di bis 5. Ada juga yang menyanyi sambil menonton TV walau memang mereka masih menggunakan lagu yang sama. Perjalanan kedaerah Bandung ini cukup lama sehingga banyak sekali jalan yang berliku-liku menanjak dan menurun. Beberapa kilometer kemudian, kami dikejutkan oleh pemandangan yang cukup eksotis saat kami berjalanan menurun. Banyak temanku langsung mengambil camera dan videonya untuk mengambil foto kenangan-kenangan. Selain itu juga ada pemandangan kereta lewat di jembatan dan aku bisa lihat rel tersebut. Aku berpikir mungkin itu ada rel menuju Bandung dan Purwarkarta karena alternatif kereta api untuk ke Bandung bisa lewat jalur purwarkarta yang awalnya menuju lagi ke Jakarta dan juga ke Sukabumi yang awalnya menuju ke Bogor. Perjalanan panjang ini kami selalu melihat pemandangan yang cukup eksotis dan rel kereta api di sekitar luar jalan tol. Kebanyakan yang ku lihat dari rel kereta api ini ialah rel kereta tersebut hanya menggunakan 1 rel saja dan melewati jembatan yang cukup panjang dan tinggi. Kalau aku naik kereta api dan melewati jalur itu mungkin aku takut dan bakal trauma menghadapi jalur yang menyeramkan ini. Sepertinya kalau kereta melintasi jalur ersebut di pegunungan harus menggunakan kecepatan yang cukup rendah agar bisa terhindar dari benturan dan kerusakan jalan terutama di jembatan yang menyeramkan. Selain rel kereta api, kami juga melihat pemandangan eksotis lainnya. Seperti pegunungan, sengkedan, sawah, tebing, tanah kapur, bentuk awan yang menarik, sungai, lembah, rerumputan, pemukiman, jalan raya, pabrik, kota, desa, danau, dan banyak sekali yang membuatku cinta terhadap pemandangan yang indah ini sekaligus cinta terhadap Tuhan Yang Maha Menciptakan pemandangan yang indah seperti ini. Temanku banyak yang tertarik akan fenomena seperti ini sehingga dapat menimbulkan rasa cinta di dalam diri mereka dan ingin mengambil foto kenangan itu. Adapun kejadian aneh yang muncul lagi yaitu Yani sedang melihat status si Rita yang bertuliskan “Liat Pemandangan Indah Nich.”. Yani langsung menyebarkan gossip karena ada yang alay di status, adapun juga status yang samaan denagnnya yaitu Zulfa, dan Sisca. Mereka barengan memasang status yang terakhirnya bertuliskan kata ‘Nich’. Kalau bahasa alaynya, kata ‘nich’ ini berasal dari kata ‘nih’ yang berarti yang sedang dia lakukan sekarang. Sehingga mereka mengucapakan kata nich sambil muncrat-memuncrat kemana-mana (kalau disimpangkan menurut omongan menjadi kata nich’e.). Di dalam perjalanan juga kami di bagikan lembar kerja soal study wisata oleh guru TU untuk di kerjakan selama di Bandung. Soal-soal itu dikerjakan ketika berada di destinasi Puslitbang (Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman), Museum Geologi, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Murid-murid wajib mengerjakan LKS tersebut karena akan di masukan sebagai nilai tambahan di rapot nanti.
Pada pukul 11.20 kami keluar dari jalan tol dan memasuki daerah yang bernama Cileunyi. Di tempat tersebut kami terus berjalan lurus melewati perempatan dan berbelok arah menuju ke perempatan lagi dengan arah yang berbeda. Kami terus berjalan melewati pertokoan di kota Cileunyi hingga melewati pertokoan Al-Ma’some yang terkenal denagn kubah besarnya yang bernama Dome Al-Ma’soem. Beberapa perjalanan kemudian kami berbelok arah melewati pertokoan Al-Ma’some melihat berberapa pertokoan unik seperti toko pistol, senjata, dan lainnya. Dan kembali ke perempatan, sebelum ke tempat perempatan, kami berbelok ke pemukiman penelitian. Namun jalan ke tempat sana sungguh sempit sehingga seperti jalan waktu melewati tempat Rehabilitas. Untungnya saja mobil truk besar berhenti dahulu dan mempet dekat tembok sehingga kami bisa terus berjalan walau harus pelan-pelan. Di dalam perjalanan ini, kami melihat banyak sekali industri penelitian dan pemukiman-pemukiman yang sedikit kumuh layaknya saat aku berada di tempat Bakosurtanal. Aku juga melihat persawahan yang luasnya cukup kecil dan terdapat keerbau yang sedang tidur dan menatap bis kami dari kejauhan. Dari kejadian itu banyak sekali temanku yang mengejek ke temannya sendiri karena mirip denagn kerbau yang ada di sawah tempat itu. Beberapa jalan kemudian akhirnya kami tiba di destinasi yang bernama Puslitbang (Pusat Penelitian dan Pengemabgan Pemukiman)
Setelah semuanya sampai sebelum keluar dari bisnya masing-masing, mereka membawa LKS mereka sendiri dan membawa alat tulis sambil melihat soal-soal yang akan keluar. Soal-soal tersebut diantaranya :
1. Apa visi dari Research Centre for Human Settlements ini ? dan Bagaimana sosialisasinya kepada lapisan masyarakat ini ?
2. Apa tugas pokok dari Research Centre for Human Settlements ini ? dan sejauh mana peranannya bagi pengembangan rencana tata kota terutama JAKARTA baik lalu lintas maupun drainase ?
3. Bagaimana produk Litbang Bidang Lingkungan Hidup yang terkait denagn pengolahan air laut dengan tenaga surya ?
4. Upaya apa saja yang dilakukan oleh instansi Research Centre for Human Settlements dalam rangka mengantisipasi teknologi pemukiman masa depan yang ramah lingkungan ?
Ketika mereka menemukan jawabannya di tempat itu maka mereka langsung menulisnya di bagian lembar jawabannya. Murid-murid berbondong-bondong keluar dari bis termasuk guru. Ketika masuk, mereka melihat ruang aula Puslitbang yang didepannya terdapat Visi, Misi, Tugas Pokok, dan Tujuan dibangunnya Puslitbang. Banyak sekali murid-murid yang langsung mencatatnya dan ada juga yang memoto hal itu dan tinggal di salin pas berada di Bis nantinya setelah selesai di Puslitbang. Karena keramaian mereka menemukan 1 jawaban, Pak Amir menyuruh semua muridnya untuk menuju ke ruang kelas Puslitbang sehingga banyak murid yang tidak sempat menuliskan jawabannya karena di bagian itu ada jawaban di nomor 1. Akhirnya murid-murid pergi ke sebuah kelas di Puslitbang yang tidak ajuh dari ruang aula tadi. Di tempat itu mereka berbondong-bondong dan mencari tempat duduk, adapun yang nggak kebagian karena datang belakangan mendapatkan tempat duduk tamabhan di ruangan paling belakang dan kemungkinan besar tidak akan bisa terlihat ke depannya karena pengajaran dan pemberian materi ini di lakukan dengan cara mempresentasikan. Belum lagi di tambah masalah besarnya layar presentasinya karena ukurannya yang kecil jadi yang duduknya di tengah atau pun di belakang apalagi di samping kemungkinan besar tidak akan melihat penjelasan dari presentasi itu. Guru-guru berdatangan dan duduk di meja berkotak bersama dengan salah satu kepala di Puslitbang yang aku juga gak tau siapa namanya. Adapun juga guru-guru yang sedang berjaga-jaga di sekitar murid-murid untuk konsumsi, absent, dan pengamanan. Kemudian, acarapun dimulai dan diawali dengan sambutan oleh kepala sekolah dilanjutkan oleh kepala Puslitbang namun karena dia tidak datang jadinya di wakilkan oleh wakil kepala Puslitbang. Aku lupa siapa namanya kemudian juga di wakili oleh beberapa pembantu untuk memperlancarkan acara materi tersebut. Kemudian acara materipun dimulai.
Materi mengenai Puslitbang ini mengenai tentang Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman yang ada di Bandung dan juga mengenai ilmu pembangunan dan permukiman. Awal materi mereka memberikan tentang perkenalan mengenai profil Puslitbang dari Sejarah, Visi dan Misi, Tugas dan Fungsi, Lingkup Kegiatan, Renstra Kegiatan, dan Organisasi. Organisasi di Puslitbang terbagi menjadi 2 yaitu organisasi secara structural dan fungsional. Kemudian dilanjutkan mengenai Produk Litbang mengenai alat-alat yang digunakan untuk pembangunan dan pemukiman, selain itu juga dijelaskan mengenai alat-alat yang digunakan untuk korban bencana alam seperti tenda, toilet keliling, dan lain-lainnya yang aku sendiri lupa mengenai penjelasan alat-alat di Puslitbang tentang alat-alat untuk korban bencana alam. Namun alat-alat tersebut biasanya ada hubungannya dengan PMR dan Pramuka. Kemudian penjelasan selanjutnya mengenai publikasi, jasa layanan, kegiatan penelitian Litbang. Menurutku, Puslitbang ini bisa dikatakan sebagai tempat kursus sekaligus tempat penelitian karena di bagian jasa layanan seorang wakil kepala Puslitbang yang aku sendiri lupa namanya menjelaskan mengenai Fasilitas Lab di Puslitbang, Kursus yang ada di Puslitbang, Pustaka, dan Advis Teknis seperti bencana alam Getaran dalam bumi (Seismik), perancangan pembangunan pemukiman, hingga penelitian percobaan pembangunan dengan material yang ada. Di bagian publikasi biasanya Litbang hanya mempublikasikan mengenai Buletin, Jurnal, Database Pemukiman, dan HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia). Dan dibagian kegiatan penelitian Litbang dijelaskan mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan Litbang. Dari penelitian Pemukiman, bahan-bahan material pembuatan material, seismik, dan lain-lainnya.
Setelah semua materi mengenai Puslitbang di jelaskan. Wakil kepala Litbang membuka pertanyaan bagi para siswa dan guru yang ingin bertanya. Namun karena kebanyak siswa bingung dengan Pertanyaan LKS mengenai Puslitbang. Akhirnya beberapa siswa bertanya kepada wakil kepala Puslitbang mengenai Pertanyaan yang ada di LKS dengan menanyakan pertanyaan dengan cara menyamarkan kata-kata pertanyaan yang ada di LKS agar guru-guru tidak mengetahui pertanyaan yang sesungguhnya. Walau memang kelihatan ribet tapi bisa di jawab dengan mudah oleh wakil kepala Puslitbang kecuali pertanyaan terakhir di LKS Puslitbang yang membuat wakil kepala sedikit sulit untuk menjawabnya karena penanyanya kesulitan untuk menyamarkan pertanyaan di LKS. Selanjutnya kepala sekolahku mengajukan pertanyaan mengenai alat-alat untuk korban bencana alam (kalau tidak salah) untuk pengembangan pembangunan sekolahku itu. Ternyata alat-alat korban bencana alampun bisa digunakan untuk pembangunan gedung, pembuatan kantin darurat dan lain-lainnya. Alat-alat pengembangan pemukimanpun bisa membantu untuk mengembangkan perkembangan pembangunan sekolah menjadi lebih baik.
Setelah tanya-jawab selesai, semua siswa di perbolehkan untuk melihat-melihat keliling di wilayah Puslitbang itu. Adapun beberapa siswa langsung mencari-cari jawaban untuk pertanyaan yang ada LKS bagian Litbang, baik menyalin punya temannya maupun mencari dengan mengeliingi tempat itu. Dari tempat aku keluar, aku kembali ke tempat aula Puslitbang dan berkeliling tempat itu. Dan tempat aku berkeliling, banyak sekali siswa-siswi yang sedang foto-foto narsis dan foto tempat untuk kenangan di Puslitbang. Ditempat sekitar aula, aku melihat banyak sekali miniatur mengenai Pemukiman wilayah tertentu seperti di gunung, rerumputan, persawahan, perkotaan, dan lainnya. Adapun miniatur bangunan tradisional, alat-alat bencana alam, perumahan, dan lain-lainnya. Disitu juga aku bisa melihat alat-alat pembuangan sampah dan alat-alat pembakaran ramah lingkungan. Adapun miniatur yang kuliat yaitu miniatur konstruksi bangunan. Kelihatannya pembuatan miniatur ini cukup rumit namun hasilnya lumayan bagus bagiku. Selanjutnya, aku berjalan lurus dari pintu masuk aula yang menghubungkan ke tempat parkir dan aku berada di tempat yang menghubungkan antara ruang aula, tempat penelitian konstruksi bangunan dan tempat ruangan lurus yang belum aku tahu apa namanya. Kemudian aku ketempat penelitian konstruksi. Di tempat itu, aku bisa melihat banyak alat-alat konstruksi dan materialnya seperti kayu dan besi. Ditempat itu aku berkeliling tempat itu sambil melihat bagaimana suasana tempat ini. Banyak sekali siswa-siswi yang narsis ditempat itu namun adapun yang sedang foto-foto di tempat wilayah itu. Aku merasa ada yang aneh ditempat di konstruksi tersebut namun aku tak tahu mengapa perasaanku ditempat itu merasa tidak enak sendiri. Sambil aku mengelilingi tempat itu. Dan aku keluar dari tempat itu melewati pintu masuk yang kulalui sebelumnya. Kemudian aku menuju ke ruangan pertolongan pertama sumber daya alam (kalau gak salah) namun aku tidak sempat menuju ke ruangan itu karena sudah dipanggil duluan oleh para guru untuk kembali ke tempat bis. Belum lagi aku ingin melihat ke ruangan yang lainnya yang terletak di lurus perempatan halaman setelah ruangan aula.
Semua siswa-siswi kembali ke tempat halaman depan Puslitbang. Mereka mencari asal bis mereka masing-masing. Aku bisa menemukan bisku sendiri dan untungnya temanku yang bernama Vanza sudah standby di tempat duduknya sambil mendengarkan musik. Setelah semua murid memasuki bisnya masing-masing perjalanan diolanjutkan. Namun, di dalam bisku sendiri masih tertinggal satu orang yang belum naik. Dia bernama Yani. Guru-guru memberikan peringatan kepada semua murid bagi yang mempunyai nomor Yani agar menelpon kepadanya untuk menyuruhnya kembali ke Bis. Semua murid yang ada didalam bis yang mempunyai nomornya itu sudah mencobanya namun sayangnnya tidak diangkat olehnya. Kami menunggu beberapa saat sambil guru ikut membantu mencari Yani ke dalam Puslitbang. Namun beruntungnya, saat guru itu ignin mencari dia, dia keluar dari gedung Puslitbang dan menuju bis. Satu bis menyoraki dirinya karena dia datang telat untuk ke bis. Dia datang ke dalam bis dikarenakan ada ajakan dari salah satu orang yang bekerja di Litbang mengajak dirinya untuk ikut meneliti getaran tanah dalam pemukiman. Namun karena dia gak mau, dia akhirnya menolak dan langsung menuju ke bis. Ternyata tidak Yani saja yang mengalami kejadian itu, 1 orang dari bis lainpun mengalami hal yang sama. Akhirnya, setelah semuanya sudah terkumpul termasuk dari bis lain. Perjalanan ke destinasi berikunya akan dimulai.
Keluar dari Puslitbang, kami berjalan keluar dari Puslitbang dan menuju jalan keluar dari wilayah industri kecil penelitian itu. Melewati sawah kecil, terdapat kerbau yang kami lewati sebelumnya. Saling ejekpun dimulai. Melewati pemukiman kumuh, industri kecil, hingga kami berhasil keluar dari wilayah itu. Setelah keluar, kami berjalan menuju perempatan dan berbelok ke arah jalan tol. Namun sebelum masuk ke jalan tol, kami berputar arah menuju ke perempatan lagi. Jalan lurus hingga berputar arah lagi (Sudah seperti komedi putar memutar tempat perempatan). Kemudiahn berbelok arah lagi menuju ke perempatan. Berbelok kiri menuju ke Al-Ma’soem. Kami berhenti di tempat itu.
Di tempat itu, kami beristirahat dari berdiam diri di bis, makan dan minum di restoran tempat itu, melaksanakan ibadah sholat dhuhur, membeli souvenir untuk oleh-oleh, hingga ada yang bermain dan keliling di tempat itu. Kalau aku, yang pertama yang harus ku lakukan ditempat itu ialah makan dan minum di restoran itu (Karena aku sendiri sudah merasa lapar dan belum memakan bekal yang ada di dalam tasku sendiri). Aku berjalan menuju restoran dipandu oleh instrukstur untuk menunjukan jalan menuju restoran. Memasuki gerbang akomodasi Al-Ma’some, berjalan lurus menuju terowongan dan sampailah di tempat restoran. Setelah sampai di tempat restoran aku masuk ke dalam restoran itu namun ramai sekali dengan siswa-siswi SMAN 3 Cibinong yang sedang makan di tempat itu. Secara gratis, sekolahku makan di tempat itu karena sudah membayar sebelumnya. Siswa-siswi yang ingin makan disitu harus antri agar bisa mendapatkan makanna yang diinginkan. Namun bagiku, antrian ini berdesak-desak karena ingin makan. Makanan di tempat itu setara dengan warteg yang sering aku jumpai di tempat tinggalku. Setelah aku mendapatkan makanan yang kuinginkan, aku ignin duduk untuk makan namun tempat duduk sudah ditempat semua. Akhirnya ada beberapa siswa yang makan di lantai, diluar, maupun di toilet. Karena di lantai penuh dengan orang, diluarpun ditempati semua, akhirnya akupun kebagian di ruangan toilet. Aku makan ditempat itu bersama dnegan beberapa teman yang gak kebagian tempat manapun. Setelah makan, aku menaruh piringku dan minuman di tempat cucian yang ada di toilet.
Aku keluar dari restoran. Aku melihat kolam ikan sebelum menuju ke terowongan. Banyak sekali ikan yang cukup indah bagiku untuk dilihat. Dihiasi jembatan yang menghubungkan ke restoran lainnya, namun pandangan lurusku melihat banyak sekali polisi-polisi yang sedang makan ditempat itu. Jadinya aku meninggalkan tempat kolam itu dan menuju kedalam terowongan. Di dalam terowongan itu, banyak sekali pedagang yang menjual souvenir menarik seperti aksesoris, hiasan, dan lain-lainnya. Melihat-lihat benda disitu membuatku ingin sekali membelinya namun aku bingung karena terlalu banyak yang bagus. Sehingga aku tidak jadi membelinya dan aku berharap ada tempat untuk membeli souvenir lagi. Selanjutnya aku melaksanakan ibadah sholat dhuhur disitu. Setelah aku selesai sholat dhuhur tiba-tiba instrukstur menyuruh semua murid untuk kembali ke bisnya masing-masing karena waktu istirahat sudah selesai. Semua murid kembali ke bisnya masinh-masing, kemudian di cek satu-persatu, jika sudah terkumpul semua di dalam bis itu, perjalan dilanjutkan kembali.
Perjalanan dimulai berjalan lurus hingga kami bisa berbelok arah menuju Al-Ma’some lagi. Kemudian berjalan lurus menuju perempatan dan berbelok menuju jalan tol dan kami tidak berbelok arah lagi. Yey ! Suara senang murid-murid dalam bis karena tidak mau berjalan-jalan seperti komedi putar. Kami mulai masuk ke gerbang tol dan melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Didalam perjalanan ini, aku ingat mengenai materi yang sudah dijelaskan di Puslitabng sebelumnya mengenai pemukiman. Melihat-lihat pemukiman disekitar jalan tol cukup indah bagiku karena kebanyakan dari mereka adalah daerah persawahan. Pada awal perjalanan kami menuju tempat Cileunyi, aku melihat persawahan dari arah dekat jendelaku, begitupun dengan arah sebaliknya. Jadi kalau awalnya aku melihat sawah di sebelah kanan, maka pada perjalanan ini aku melihat persawahan ini dari arah kiri. Dari arah yang kulihat banyak sekali persawahan dan perumahan, namun irosnisnya yang kulihat, banyak sekali persawahan di jadikan tanah untuk pembangunan jalan dan perumahan sehingga petani yang menanam sawahnya disitu akan rugi beberapa hektar karena sawahnya digunakan untuk pembangunan jalan dan bagunan lainnya. Beberapa pemandangan kami lewati. Kami berbelok arah menuju jalan tol baru dan kami memasuki gerbang tol Mohammad Toha.
Kami keluar dari gerbang tol itu dan kami berada di sebuah perkotaan bernama Mohammad Toha. Dari gerbang, kami berjalan ke arah kiri. Jalan itu menunjukkan ke kota yang bernama Leuwipanjang dan Cibaduyut. Perjalanan selanjutnya dimulai, beberapa murid di dalam bis itu ada yang lagi asyik berbagi makanan lagi, menyanyi, gossip, dan bercanda ria. Seperti biasa, ada yang masih membicarakan mengenai update status di FB kalau masih ada orang yang menggunakan kata ‘Nich’. Belum lagi adanya perang antar mulut karena kejadian itu. Namun perang mulutpun berakhir ketika satu bis mendiami mereka. Dalam beberapa perjalanan menuju ke destinasi berikutnya, Pak Joko memberitahukan bahwa destinasi selanjutnya ialah Cibaduyut. Pak Joko menjelaskan bahwa kami akan istirahat ditempat itu sekaligus bagi yang mau beli sepatu yang belum pernah ada di daerah asalnya. Karena katanya, Cibaduyut merupakan kota seribu sepatu, dimana setiap pedangang di sekitar jalan hanya berdagang barang sepatu. Namun tidak semua orang berdagang sepatu, adapun berdagang makanan, minuman, souvenir, pakaian, dan lain-lainnya. Kami berjalan terus hingga berbelok arah menuju jalan baru, di sekitar situlah kami bisa melihat banyak sekali toko yang menjual banyak sepatu. Seperti yang dikatakan oleh guruku sebelumnya. Kota tersebut banyak menjual sepatu sehingga disebut dengan kota seribu sepatu. Kami berjalan terus hingga berbelok ke sebuah tempat peristirahat dan kami beristirahat ditempat itu.
Ditempat itu, aku melihat banyak sekali sepatu yang di jual disitu. Selain sepatu, adapun tempat warung makanan dan minuman di tempat itu. Tujuanku yang pertama di tempat peristirahatan itu ialah melaksanakan ibadah sholat ashar (walau sempat terjadi ketidaktahuan karena ada hal yang menghambat saat aku melaksanakan sholat ashar, entah aku sendiri kurang mengetahui kalau sholatku yang kulakukan sah atau tidak karena ketidaktahuan itu). Kemudian setelah itu, aku berjalan-jalan ditempat itu sambil melihat-lihat barang souvenir. Beberapa guru dan murid-murid sedang membeli sepatu untuk oleh-oleh dan keinginannya. Adapun juga banyak sekali siswa yang masih sempat narsis ria. Adapun yang sedang nongkrong bareng di suatu tempat di tempat itu. Aku menjelajah sambil melihat-lihat toko-toko sepatu yang ada di tempat itu. Aku masuk ke dalam toko sepatu yang dekat di tempat peristirahatan dan di tempat masuk peristirahatan. Aku melihat banyak sekali sepatu-sepatu, tas, dompet, dan lain-lainnya di jual di situ. Melihat harganya saja sudah tak terbayang di pikiranku. Ingin membeli namun rasanya ingin sekali menghemat uangku untuk nanti. Jadinya aku tidak membelinya. Banyak sekali sepatu import dan dalam negeri di jual ditempat itu, dari sepatu bayi, hingga sepatu aki-akipun juga ada. Tas koper pun juga ada walau cukup mahal. Selain itu ada yang lainnya seperti dompet, sandal, helm, pakaian, dan juga baju. Tapi dominan yang sering kulihat adalah sepatu. Setelah melihat dan menjelajah tempat itu, aku menyempatkan diriku untuk narsis dengan teman. Setelah itu, aku dan temanku duduk di pinggir jalan seperti orang pengangguran namun beberapa menit kemudian instruktur menyuruh semua murid untuk kembali ke bisnya masing-masing.
Semua murid dan guru kembali ke bisnya masing-masing. Jika terkumpul semua maka perjalanan akan dilanjutkan. Namun di bis aku, seperti biasa, kejadian yang mirip di Puslitbang. Ada seseorang yang belum ada di dalam bis, jadi kami harus menunggu dia sampai hadir. Sampai menunggu beberapa menit, dia belum muncul dan mencoba cara yang sama saat sedang Puslitbang untuk memanggil mereka namun tidak dapat di panggil karena tidak diangkat. Jadinya kami menunggu orang tersebut. Beberapa saat kemudian, dia mulai muncul sambil membawa tas, dan boneka besar untuk oleh-oleh dan mendapatkan sorakan di dalam bis. Dia bernama Cindy. Kemudian setelah di absen lagi dan semuanya terkumpul, maka bis segera berangkat.
Perjalanan mulai dilanjutkan. Keluar dari tempat peristirahatan kembali ke jalan yang kami lalu sebelumnya sambil melihat aktivitas masyarakat di Cibaduyut. Cukup ramai memang. Kukira jarang yang mau beli sepatu, ternyata banyak juga aktivitas mereka untuk membeli barang tersebut di kota itu. Selain itu juga aktivitas warga masyarakat lainnya di kota itu cukup ramai sehingga saat kami berjalan keluar dari kota itu terasa lambat dan macet. Setelah kami keluar dari jalan tersebut, kami berjalan terus menuju Leuwipanjang. Didaerah tersebut banyak sekali jalan-jalan yang menghubungkan ke Leuwi-Leuwi yang lainnya. Aku sendiri lupa apa nama jalan tersebut. Kemudian kami berjalan terus di perkotaan tersebut melewati Rumah Sakit Immanuel. Kemudian dalam beberapa perjalanan panjang kami lewati kami memasuki daerah yang penuh dengan gedung-gedung yang kumuh seperti perkotaan kumuh. Kami ternyata ada di daerah Astana Anyar. Perjalanan terus dilanjutkan hingga kami masuk ke sebuah wilayah yang lebih baik dari wilayah tersebut. Wilayah yang mirip seperti kota Bogor. Kami masuk ke kota Bandung. Memasuki jembatan yang dibawahnya terdapat rel kereta api. Di bawah jembatan itu aku sempat melihat kereta api sedang lewat dan disamping itu terdapat Stasiun Bandung yang bisa kulihat dari jembatan itu. Kemudian kami berjalan menuju daerah yang bernama Ciampelas. Kami terus berjalan hingga melewati jalan kecil dan kami berbelok arah. Banyak sekali pertokoan dan mall-mall yang dihiasi dengan hologram pesan. Ditempat itu kami terhambat dengan adanya kemacetan di sekitar jalan itu. Namun kamipun juga berisitrahat ditempat itu untuk jalan-jalan, dan membeli oleh-oleh ditempat itu.
Semua murid keluar dari bis dan berjalan-jalan di tempat itu sambil melihat-melihat sekitar sekaligus ingin membeli sesuatu untuk oleh-oleh nanti. Aku dan beberapa temanku ikut jalan-jalan dan melihat-lihat sekitar. Aku melihat banyak sekali pedagang pakaian dan minuman di sekitar trotoar jalan. Selain itu di samping trotoar banyak sekali yang menjual peralatan, pakaian, makanan, minuman, souvenir, dan lain-lainnya. Yang kebanyakan kulihat di tempat itu ialah banyak yang menjual pakaian baik di toko-toko maupun pedagang di trotoar. Aku bisa melihat tempat kumpulan anak-anak Punk ditempat itu. Melihat restaurant mewah, mall, warteg, hotel kecil, akomodasi, dan lain-lainnya. Aku juga bisa melihat banyak sekali orang bule yang sedang jalan-jalan ditempat itu. Sehingga adapun murid-murid yang mencoba untuk berkomunikasi dengannya. Aku dan temanku terus menjelajah sampai ke ujung tempat dimana kami berbelok arah menuju tempat tersebut. Setelah itu kami berbelok arah sambil membeli sesuatu untuk oleh-oleh. Ada banyak temanku yang membeli pakaian, souvenir, aksesoris, dan lain-lainnya untuk oleh-oleh. Mereka juga berani melakukan penawaran harga terhadap barang yang mereka beli. Sehingga tak tanggung mereka dapat barang dengan harga yang murah meriah. Aku bingung ingin membeli sesuatu untuk oleh-oleh ditempat itu, karena tidak ada yang bagus bagiku. Banyak barang yang sama di jual di setiap trotoar. Akhirnya aku kembali ke bis asal aku.
Aku masuk kedalam bis. Terdapat beberapa murid yang sedang asyik di dalam bis. Namun semua siswa yang ada di dalam bis itu membeli oleh-oleh karena barang-barangnya menarik. Temanku memberikan saran kepadaku kalau aku harus membeli barang itu bagaimanapun menarik atau tidaknya karena tour ini dilakukan sekali dalam seumur hidup. Aku merasa kata-kata temanku ada gunanya juga. Kayanya percuma kalau aku tidak membeli oleh-oleh dari Bandung jadinya aku keluar dan mencari barang-barang yang aku inginkan walaupun barang itu jelek juga.
Disaat aku sedang mencari barang-barang yang aku inginkan, beberapa teman sekelasku mengajakku untuk membeli sesuatu. Akhirnya aku ikut sambil melihat-lihat. Dalam beberapa perjalanan, aku sendiri merasa bingung ingin membeli barang yang bagus untuk oleh-olehku sendiri. Temanku sendiri sambil melihat-lihat barang yang mereka inginkan. Ketika mereka menemukan barang yang bagus, mereka membelinya. Tapi ditengah jalan ketika temanku ingin melihat barang bersenjata, aku dan 2 orang temanku yang bernama Randi dan Erry berpisah dari mereka dan melanjutkan membeli barang untuk oleh-oleh. Di tempat lain. Aku melihat kondisi Randi sedang kritis karena dia mabuk selama perjalanan di dalam bis. Bawaan dia hanyalah ingin muntah. Jadinya aku dan Erry mengatarkan dia ke toilet sekaligus buang air kecil. Setelah itu kami memulai melanjutkan untuk membeli oleh-oleh. Erry melihat pakaian yang bertemakan Bandung, dan akhirnya dia ingin membelinya. Dia mencari-cari pakaian yang bagus dan menawarkan harga agar bisa membeli barang itu dengan harga yang murah. Aku melihat pakaian yang dijual oleh pedagang itu, dan ternyata banyak sekali pakian yang membuatku tertarik. Akhirnya setelah Erry membelinya, aku memikirkan terlebih dahulu untuk membeli pakaian itu namun aku membelinya nanti ketiak aku berada di dekat bis. Aku, Randi, dan Erry kembali menuju tempat bis sambil mencari barang untuk di beli. Sambil kami masuk ke toko-toko dan melihat-lihat barang-barang yang ingin dibeli namun sayangnya bagi kami tidak mau membelinya karena tidak menarik dan harganya mahal. Di tengah jalan menuju ke tempat bis, kami bertemu dengan mereka lagi dan mengajak kami kedalam mall. Mereka ingin membeli pakian yang bertemakan sepak bola eropa. Namun karena akupun tidak tertarik dan kondisi Randi yang tidak memungkinkan akhirnya kami berdua berjalan menuju tempat bis kami sebelumnya. Aku masuk ke dalam bis dan hari sudah menuju waktu ibadah sholat maghrib. Semua temanku di dalam bis membeli oleh-oleh dan aku belum mendapatkan sama sekali. Namun ada teman sekelasku yang mengajakku membeli sesuatu lagi karena dia sendiri belum mendapatkan apa yang dia inginkan ditempat itu. Akhirnya karena waktu keberangkatan tinggal beberapa menit lagi, aku dan temanku berlarian mencari barang yang dibeli. Aku dan tempatku mencari barang yang ingin di beli hingga pada di suatu tempat dimana aku berpas-pasan dengan guru-guru. Aku membeli pakaian untuk oleh-oleh begitupun juga temanku. Temanku membeli satu dan aku membeli dua yang bertemakan kota Bandung dengan cara penawaran harga. Padahal saat aku berjalan-jalan aku melihat pakaian yang bergambarkan Super Mario berada di Bandung namun sayangnya aku tidak membelinya karena ukuran pakaiannya kecil dan khusus untuk anak-anak balita. Kemudian, temanku ingin membeli aksesoris utnuknya dan kakaknya. Namun sayangnya saat kami berjalan terus sudah tidak ada murid yang ada di sana dan mau menuju ke bis masing-masing dengan membawa oleh-oleh yang mereka bawa. Kami menemukan pedagang yang menjual aksesoris dan dia memlih barang-barang itu. Aku menunggu dia sambil aku juga ingin mencari aksesoris yang menarik untuk oleh-olehku. Namun aku tidak menemukannya karena tidak ada yang menarik bagiku. Ketika dia sudah membelinya, Aku dan dia segera lari untuk kembali ke bis dan instruktur menyuruh kami untuk kembali ke bis asal ketika kami berada di tiga per empat jalan. Hari sudah mulai gelap dan pengecekan dimulai. Ketika murid sudah ada semua di dalam bis itu maka bis mulai melanjutkan perjalanan menuju destinasi berikutnya.
Perjalanan dimulai dengan berbelok arah menuju jembatan laying, hari sudah mulai gelap. Selama perjalanan, kami dibagikan nasi box untuk makan malam di dalam bis. Ketika perjalanan berada di jembatan layang, kami melihat pemnadangan yang cukup indah di malam hari dari atas jembatan layang ini. Melihat sinar perkotaan di malam hari. Mirip seperti yang ada di kota Jakarta ketika malam hari. Turun dari jembatan layang kami berbelok arah dan kami bisa melihat Gedung Sate dari kejauhan. Dan kami berada di kawasan Kantor Pusat Kota Bandung. Kami berbelok arah lagi dan melewati Museum Geologi. Banyak siswa yang bertanya kenapa tidak berkunjung ke Museum Geologi. Namun guru menjawab bahwa kita akan mengujunginya hari esok. Aku juga berpikir bahwa kami melewati Museum Geologi pada pukul 18.30 yang seharusnya kita kunjungi pada pukul 13.00. Tapi juga kita tidak mengunjungi Sabuga namun kita mengunjungi Cibaduyut dan Ciampelas. Beberapa jalan kemudian kami berbelok arah lurus melwati akademik militer. Dan kami tiba diperempatan dan berbelok ke arah kanan dan kami tiba di destinasi selanjutnya.
Kami tiba di Hotel yang ada di Bandung (Aku lupa nama hotel tersebut) pada pukul 18.40. Semua murid dari bis masing-masing turun dari bis dan membawa semua bawaannya. Semua murid masuk ke dalam hotel dan guru-guru sekaligus staff hotel melakukan Check in murid agar dapat menemukan kamar yang dia inginkan. Namun karena ada yang salah mengambil kunci kamar karena ketidakaturan siswa, akhirnya pergantian nomor kamarpun terjadi. Yang awalnya aku berada di kamar 313 (plat nomor mobil Donald Bebek) diubah menjadi kamar 319 (entah nomor apaan). Aku seruangan dengan Firmansyah, Rendy, Ricky, dan Rudy. Pengambilan kunci dilakukan oleh ketua kelompok kamar masing-masing. Ketua kelompok kamarku di pegang oleh Firmansyah, jadinya aku menunggu dia mendapatkan kunci. Sambil aku menunggu, aku mengobrol dengan mereka yang menempati ruangan yang sama sambil makan makanan nasi box yang dia dapat. Akupun juga ikutan karena belum sempat di makan. Sambil aku makan, aku menatap seseorang yang sebenarnya aku incar namun tidak aku raih sebelumnya. Dia bernama KR, melihat keindahan dirinya membuatku terpesona dan ignin mendapatkan dirinya namun sepertinya yang ku bisa hanya tersenyum di depannya dan dia membalas senyuman itu kepadaku. Ingin mendapatkannya juga percuma karena dia sudah mendapatkan pangeran yang dia impikan dan aku hanya mendapatkan kutukan dalam hidup. Tapi tak apalah, kenangan indah bagiku dengannya terkenang did alma hatiku dan pikiranku untuk selamanya. Kemudian, banyak beberapa siswa-siswi yang ramai ribut dan asyik mengobrol di luar jadinya saat giliran nomor kamarnya mereka tidak terdengar dan mereka terpaksa mendapatkan gilirannya paling terkahir walau di kamar yang sama. Saat aku mendapatkan kamar, aku dan teman-teman sekamarku embawa barang masing-masign dan menuju kamar yang diinginkan.
Dari tempat Check in, kami berbelok arah ke kiri dan berbelok kanan, berjalan lurus hingga kami memasuki ruangan hotel yang sebenarnya. Kami memasuki ruangan pertama yaitu ruang makan, kemudian kami berada di taman dimana terdapat 6 kamar beserta pohon kelapa dan rerumputan. Disitu terdapat kamar dari angka 100. Kemudian kami naik tangga menuju lantai 2. Di lantai 2 kami melihat kamar dari angka 200. Dan karena masih ada lantai lagi utnuk lantai terakhir di atas, kami menuju lantai 3 yang dimulai dari angka 300. Saat kami nerada di lantai 3, kami dihandpakan denagn nomor kamar 319 dan kami sampai di kamar kami secara instant dan kami memasuki kamar itu.
Kami memasuki kamar yang kami tempati yaitu di kamar 319. Kamar ini terdiri dari 2 tempat tidur yang besar, meja berkaca, lemari, dan kamar mandi. Kami meletakkan barang-barang kami. Kami melepaskan pakaian masing-masing dan menggunakan pakaian bebas, namun sebelum itu ada juga yang ingin mandi terlebih dahulu. Ternyata saat dia mandi, airnya dingin dan kotor. Akhirnya dia mandi seadanya. Setelah itu, kami makan malam bersama-sama. Dan kami berisitrahat di tempat itu sejenak sambil mengobrol. Ada salah satu temanku yang ingin menge-charge baterai HP namun malangnya nasib kami, kami punya nasib yang sama karena baterai HP pada hamper habis. Dan ironisnya, di kamar yang kami tempati tidak ada stop kontak, jadinya kami keluar berburu stop kontak masing-masing untuk mengecharge HP. Kami keluar dan semuanya berpencar untuk berburu stop kontak, ternyata beberapa murid yang lainnya pun juga sama nasibnya karena dikamarnya sendiri tidak ada stop kontak. Mereka sudah mendapatkan tempatnya dan sementara aku sendiri belum menemukan stop kotank di sekitar jalan. Aku mencari namun tidak ada. Aku juga percuma meminjam stop kontak teman apalagi mengemis karena tidak boleh. Lalu, aku pasrah dan membiarkan baterai HPku habis walau temanku mengirim SMS kepadaku kalau dia sedang mengalami kesulitan.
Lalu, waktu adzan berkumandang untuk melaksanakan sholat Isya. Temanku yang bernama Rudy mengajakku untuk melaksanakan sholat Isya. Kami berjalan bersama sambil mencari musholla. Dari lantai 2 di ujung samping kanan tangga turun kami, kami menemukan musholla beserta tempat wudhunya dan beruntungnya, di dalam tempat musholla itu terdapat stop kontak yang belum di pakai oleh siapapun. Akhirnya aku menge-charge HP-ku ditempat itu. Aku dan Rudy berwudhu ditempat itu dan kami melaksanakn sholat Isya secara berjamaah. Setelah selesai melaksankana sholat berjamah, kami berdoa sesuai yang diinginkan. Dan kemudian, Rudi ingin beristirahat sendiri di musholla dan aku menemaninya sambil menunggu baterai HP-ku kembali penuh.
Dia sebenarnya malas untuk pergi keluar dikarenakan karena dia malu untuk bertemu dengan pasangan hidupnya dan dia bingung ingin mengucapkan kepadanya karena dia telah berpindah pihak dari pasangan hidupnya yang sebelumnya. Kemudian aku dan dia curhat mengenai dilema pasangan hidup yang dipilih. Masalah yang dia alami adalah bahwa sebelumnya dia pernah mencintai seseorang hiongga pasangan hidupnya sangat sayang kepadanya dan gak mau kehilangan dia. Namun, karena pandangan temanku ini melihat ada yang lebih baik darinya sehingga dia berpindah pihak dan pasangan hidupnya di tinggal namun pasangan hidupnya masih meninggalkan rasa kasih sayang yang begitu tinggi kepadanya sehingga pasangan hidupnya tau dan menganggap temanku itu sebagai sahabt saja. Ketika pasangan hidupnya yang baru memulai kehidupan dengan temanku itu, pasangan hidup yang lama yang selalu melihat bagaimana dia beraktivitas denagn pasangan hidup yang baru. Walau mantannya melihat dia seperti itu cukup sakit tapi tetap, rasa kasih sayang kepadanya cukup tinggi. Namun ketika temanku berbicara sendirian dengan si mantan, ketika pasangan hidup yang barunya melihat dia, pasangan hidupnya itu merasa cemburu dan merasa kesal kepadanya. Tapi, mantannya ingin sekali agar temanku ini menjadi pasangan hidupnya lagi dan tak mau kembali kepadanya. Tapi sayangya, temanku ini menganggap pasangan hidupnya lamanya sebagai pacar apalagi baru sehingga seperti kejadian itu merupakan konflik yang harus dia hadapi yaitu sebuah dilema antara pemilihan pasangan yang sesuai. Apakah kasih sayngkah yang harus dipilih ataukah kelebihan dalam diri yang harus dipilih ? Dia bingung ingin memilih yang mana, dia ingin sekaligus namun kalau salah satu merasa tidak adil maka kebencian ada di kedua pihak masing-masing. Sehingga dia ingin sekali agar kedua-keduanya merupakan pasangan hidupnya karena tidak mau kehilangan mereka karena merekalah yang dia inginkan namun didalam pikiranku bertanya, bagaimana melakukan hal ini ? dan bagaimanakah menbjalani hubungan ini dengan baik tanpa ada bocoran sedikitpun ? inilah pertanyaan yang besar bagiku.
Masalah dia sebenanrya sama dengan masalah yang ku alami sebelumnya dan saat ini, kalau dulu mungkin agak berbeda karena aku benci kepada ANA dan mencintai KR karena sesuatu hal. Namun kalau sekarang aku sedang mengalami pengincaran 2 orang yang sama yang ingin ku cintai namun kalau aku pikir-pikitkan juga kalau aku berpindah pihak, kasihan salah satunya harus mengalmai kesakitan yang panjang sehingga aku memikirkan dan menimbangkan mana yang cocok bagiku. Kedua orang yang kucintai sebenanrya merupakan orang yang mencintaiku sebelumnya, dia mencintaiku karena yang pertama dia mencintaiku karena kemampuanku, dan yang kedua dia mencintaiku karena bentuk fisikku. Orang yang pertama dia selalu mengkontakku saat aku tour dan dia adalah kakak kelasku, dia cukup menganggumi kemampuan yang ku miliki dan diapun juga handal dalam merayu diriku. Dan yang kedua, dia sebenarnya dari sisi negatifnya saja sudah kelihatan jelas banyaknya ketimbang yang pertama karena dia temanku sekaligus temanku dulu waktu kelas 10. Karena aku banayk mengetahui dirinya baik positifnya maupun ngetaifnya, positifnya dia handal bergaul dimanapun dia berada dan pintar berbicara namun kejelekannya sifat dia terlalu berlebihan, manja, dan melihat tampangnya pun saja sudah membuatku tidak nyaman. Dari raut muka yang cemberut, suram, menyebalkan, keibuan sudah menjadi satu kebencian bagiku. Sehingga dari semua yang ku tahu, untuk menghadapi hubungan ini dengan baik rasanya sulit apalagi melepaskannya. Ada satu yang baik bagiku namun untuk melepaskan yang satunya cukup membuatku sulit dan bingung bagiku. Karena sehubungan dia mau berduaan denganku di malam hari di hotel, aku ingin mengatakan hal yang sebenanrya kepadanya. Namun aku masih tetap menjalani hubungan dengan pasangan hiduku yang satunya lagi. Kalau dipikirkan memilih sekaligus itu memang enak namun untuk menjaga hubungannya itu yang sulit karena kita harus bersikap adil.
Setelah aku dan Rudi berpanjang curhat dengannya di dalam musholla sambil mengheningkan apa yang harus di lakukan. Akhirnya aku dan dia keluar dari musholla. Aku dan Rudi melihat suasana murid-murid yang ada di lantai atas dan bawah, banyak sekali murid-murid yang sedang bermain sekaligus mampir-mampir dari ruangan pertama hingga ruangan terakhir. Dari sinilah dimulai waktu dimulainya bersenang-senang bagi murid-murid di dalam hotel. Namun juga kelihatannya yang mereka lakukan cukup aneh karena banyak yang iseng maupun ada yang keluyuran keluar. Aku dan Rudi mencoba untuk keluar dari hotel untuk jalan-jalan keluar sambil melihat pemandangan suasana yang ada di luar. Kami keluar dari hotel, dan melihat beberapa murid sedang asyik bermain di luar sambil bernarsis ria. Adapun di tempat perempatan yang tidak jauh dari hotel, beberapa murid ada yang mengamen untuk mencari keuntungan dari tempat itu, adapun laki dan perempuanpun melakukan hal yang seperti itu. Dengan menggunakan pakaian yang menarik perhatian pengendara yang ada di jalanan, mereka mengamen dengan sukses dan mendapatkan untung yang melimpah. Temanku yang bernama Rudi sedang mencari seseorang untuk diajak obrol ternyata yang dia cari adalah pacarnya, namun tidak untuk itu. Dia juag masih mencari pacar yang lainnya atau bisa kubilang mantannya. Dia mondar-mandir kemana-mana namun dia tidak menemukannya. Akhirnya aku dan dia kembali ke tempat hotel itu.
Tiba-tiba aku mendapatkan SMS dari temanku yang ada di balaraja bahwa dia sedang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal remedial Matematika kelas 9 SMP. Akhirnya aku berpamitan ke Rudi dan aku kembali kekamarku sendiri. Saat aku tiba di dalam kamarku sendiri, di kamarku itu terdapat, Firmansyah, Rendy, dan Ricky sedang asyik main kartu gaplek. Lalu aku langsung mengambil buku tulis dan pulpen dan keluar dari tempat itu sambil membatu temanku menyelesaikan soal-soal matematika. Kalau aku tidak bantu dia, dia tidak punya teman untuk membantunya apalagi keluarganya. Sehingga dia tidak mendapatkan nilai di atas KKM untuk rapotnya. Kemudian aku membantunya sambil aku mondar-mandir seperti orang yang panik dan tidak jelas. Begitupun mengerjakan hitungannya sambil berpura-pura mengukur ketinggian pohon besar dan kecil dan bayangannya. Kau tau, di matematika kelas 9 SMP ini mempelajari mengenai kesebangunan dan volume lengkung, utnuk itulah pada pelajran itu siswa harus banyak menggunakan penalaran untuk menyelesaikan soal seperti itu. Jadinya aku masih bisa tertolong dengan adanya benda-benda yang serupa utnuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi itu. Banyak temanku merasa aneh kalau aku membawa buku dan pulpen sambil menghitung barang-barang dan mengukur besar barang itu. Padahal aslinya aku sedang membantu temanku menyelesaikan soal remedial matematika kelas 9 melewati SMS. Namun hal itu dikendalai oleh salah satu temanku yang kuanggap sebagai incaran mengirimkan aku SMS untuk bertemu dengannya sekarang juga. Namun karena aku lagi sibuk, aku mengatakan bahwa aku berada di tempat lain yang entah namanya apa. Dan sesungguhnya aku berada di lantai atas di tempat makan yang keliahtannya cukup kumuh bagiku untuk jalan-jalan dan kelihatannya cukup seram. Dan selain itu, ada jembatan berlantai yang cukup seram dan di depan jembatan itu terdapat pintu yang di dalamnya cukup banyak orang yang beramaian. Dan ternyata, banyak murid sekaligus guru-guru menari dan bernyanayi dangdut. Aku kaget dan tersenyum sedikit ketawa melihat mereka berjoget ria dan bernyanyi. Sangat meriah karena partisipasi murid-murid dan gurupun juga banyak. Namun aku tidak masuk keruang itu, aku masih mondar-mandir berlarian seperti orang yang sedang panik sambil membantu temanku karena belum kelar. Sehingga aku sendiri merasa kesulitan utnuk hal ini. Aku di kontak oleh temanku yang ingin berduaan dengan ku di dalam hotel itu bahwa dia berada dia atas. Aku sebut dia P2 dan orang yang selalu mengontakku karena ignin berbicara denagnku aku sebut dia P1 dan orang yang meminta bantuan kepadaku dia bernama Bayu, Aku berada di ruang bawah diruang makanan dan aku bertemu dengan Rendy, Ricky, dan Rudy sedang asyik mengobrol dan aku mengatakan kepada P2 bahwa aku berada di ruang bawah. Aku dan mereka ikut mengobrol namun beberapa saat kemudian Ricky dan Rendy ingin kembali ke kamarnya. Dan tinggal aku dan Rudy yang ada di ruang makanan. Di ruang makanan aku melihat banyak sekali murid-murid yang asyik makan malam di empat itu sekaligus mengobrol dan berpacaran di tempat itu. Walau memang sedikit tapi bisa dikatakan pakaian yang mereka gunakan cukup membuatku muak untuk melihatnya sehingga aku dan Rudy mengobrol dan kemabli curhat mengenai cinta yang dia alami saat ini sekaligus aku curhat mengenai cinta yang ku alami saat itu juga.
Dia bercerita bahwa di ruangan yang aku dan dia tempati terdapat pacar milik dia secara bersamaan, antara mantan dan pacar miliknya sekarang. Akhirnya dia merasa bingung apa yang harus dia lakukan karena dia sendiri juga bingung ingin menjelaskan antara mantannya dan pacarnya itu. Ketika pacarnya menghampirinya, Rudy dan dia ikut berbicara dengannya sekaligus aku iktu mengobrol denagnnya sekligus perkenalan denagnnya. Aku sendiri lupa dengannya, namun temanku ini membisikanku kalau mantannyapun melihat kita. Aku mendapatkan SMS dari P2 kalau dia berada di kolam renang namun aku berada di ruang makan dan aku menyuruhnya untuk datang ke tempat ini. Tapi dianya malas jalan, sehingga aku sendiri malas jalan kesana karena sedang asyik mengobrol dengan mereka. Pacarnya Rudy juga mengajak temannya untuk mengobrol bersama jadi kelihatannya seperti obrol biasa kalau dilihat seseorang. Ditambah aku seperti orang biasa yang sedang mengobrol bersama. Kami mengobrol menegani aktivitas yang dilakukan pada hari sebelum tour, selain itu juga kejadian yang pernah dia lihat sebelumnya, dan pengalaman saat SMP, dan tour saat ini. Kemudian saat pacar dia dan teman pacarnya kembali ke kamarnya, Rudy menuliskan sesuatu di buku tulisku yang bertuliskan (arabnya tidak ku tulis karena tidak jelas apa yang dia tuliskan) :
“Ya Allah, Berikanlah aku jalan yang terbaik untuk hubungan aku denagn dia”
Dan dia memberikan sarang kepadaku untuk membaca doa seperti itu ketiak ingin melakukan sebuah hubungan denagn teman, sahabat, ataupun pacar. Ketika mantannya hadir, dia berbicara dan mengobrol menegani aktivitas hidupnya. Namun karena aku ingin melihat dangdut yang ada di lantai 3, akhirnya aku meninggalkan dia dan aku tidak mau mengganggu hubungannya. Mungkin saja bagiku, dia pasti bisa melakukan dan mengatakan apa yang sebenanrya dia ungkapkan namun saja diapun juga harus berani memabgikan waktu antara pacar yang pertama dan keduanya sebelum salah satunya ada yang mengetahuinya jika dia memilih kedua-duanya.
Kemudian aku menuju lantai 3 sambil membawa buku tulis dan melihat sebuah ayat yang dia tulis kepadaku. Ketika aku berada di ruang tempat utnuk dangdut, aku duduk di tempat duduk sambil aku melihat mereka bersenang ria untuk menari. Namun beberapa saat kemudian, banyak murid yang langsung kabur karena tidak mau berdansa lagi karena sesuatu hal. Namun di usir balik oleh bnebera pa guru jadi yang ikutan lagi hanya beberapa orang yang mau ikut berdangdut ria. Akupun juga ikut berpartisipasi utnuk mengikuti dangdut itu. Dengan diiringi lagu dangdut, semua murid ikut menari dan berjoget, diikuti oleh Pak Iwan, Pak Dana, Pak Marshudi, Pak Joko dan beberapa guru ikut berdansa dan menyanyi plus dengan seorang wanita yang aku tak tau namanya. Di iringi musik organ. Dan salah seorang pria ikut menyanyi dan berjoget. Walau makin lama waktu terus berjalan, yang berpartisipasipun juga ikut sedikit karena ingin istirahat. Ketika aku telah lelah menari, aku juga berisitahat sambil membantu temanku mengerjakan tugas remedial matematika itu.
Aku ingin jalan-jalan sejenak, dan tiba-tiba P2 memanggilku untuk turun kebawah, dan aku langsung ke lantai bawah. Saat aku berada di lantai 2 dan ingin turun ke lantai 1. Tiba-tiba banyak murid sedang membicarakan sesuatu hal bahwa ada anak pacaran di dalam kamar namun mereka ketahuan sehingga mereka diberikan sanksi. Adapun juga pacaran di sekitar tempat dan merekapun juga ketahuan, apalagi yang mengamen dan menggunakan pakaian ketat dan mini. Sehingga orang yang ketahuan oleh guru-guru akan diberikan sanksi yang tegas. Namun tiba-tiba datanglah Bu Herlin yang memberikan informasi dan peringatan jika ada yang melakukan hal seperti itu maka di berikan sanksi yang tegas karena sudah melanggar aturan tata tertib di hotel termasuk tour. Dia pun juga sedang mencari murid yang sudah melanggar aturan sekaligus keliling jika ada yang mengganjal. Akhirnya dari situlah sepertinya aku tidak aman utnuk mengatakan sesuatu hal apalagi berduaan denagn P2. Ketika aku turun kebawah.dan mencari P2 di kolam renang. Aku menunggu dia sambil iseng melakukan sesuatu ditempat itu. Ketika dia datang, dia merasa bosan karena tak ada yang asyik sambil memukuli diriku. Karena dia mau berduaan dan aku menjelaskan bahwa hal ini sedang di awasi oleh Bu Herlin dan kawan-kawannya karena kalau ketahuan akan diberikan sanksi. Dia merasa putus asa, dan ignin memaksakan diri untuk melakukannya, namun karena aku tak mau jika ini terjadi aku aku menjelaskannya lagi hingga dia mau menuruti. Akhirnya aku menyuruh dia untuk bermain saja denagn temannya, dan aku kembali ke kamarku sendiri daripada aku ketahuan. Dan untungnya saja temannya juag percaya dan memebrika saran keapdanya.
Saat aku berada di kamarku, aku merasa mistis denagn hotel ini karena kelihatannya ada yang gak wajar dengan hotel ini. Namun aku melupakaannya, dan aku masuk ke kamarku. Terdapat Firmasnyah, Ricky, Rendy, dan Rudy sedang beristirahat dan mengobrol. Aku ikutan mengobrol dengan mereka, merka sedang berbicara mengenai persiapan buat besok, dangdut bersama di lantai 3. Setelah mengobrol mengenai hal itu, kami memilih tempat tidur masing-masing. Aku tidur bersama Ricky dan Rendy sementara Rudy tidur bersama Firmansyah. Sebelum tidur, ruangan kamar di matikan dan kami sedikit mengobrol mengenai hal yang berhubungan dengan cinta. Sebelum tidur kamipun mendengarkan cerita sebelum tidur dari Firmansyah. Walau kelihatannya horror cerita yang dia bacakan namun bagiku sendiri tidak kelihatan horror. Mengingat hotel ini kelihatan sedikit mistis dan sedikit seram. Bagiku tidak terlalu seram karena diluar banyak sekali, murid-murid yang teriakan dan berlarian kemana-mana seperti orang iseng ingin mengisengin orang. Kamipun mulai tertidur lelap ketika mereka juga lelah namun adapun yang masih bangun terutama aku dan Rudy karena ignin membalas SMS dari seseorang. Setelah itu barulah kami kembali tidur.
Tanggal 15 Desember 2010
Bangun tidur, semuanya merasa kedinginan karena hawa udara di dalam kamar serasa cukup dingin dibandingkan hawa yang ada di perumahan sendiri. Ada yang mengigil kedinginan ada yang gak bisa tidur karena kedinginan dan juga sebagainya. Adapun ada yang tidak amu mandi karena airnya cukup dingin jika ingin mandi. Dinginnya itu sama dengan es batu yang ada di kulkas. Kami bangun jam 4. Semuanya merasa kedinginan seperti es. Ada yang tak mau mandi, ada yang langsung sholat dan adapun yang diam di kamar dan jalan-jalan keluar. Bagiku. Yang pertama ku lakukan adalah diam di kamar untuk beberapa menit, setelah memungkinkan, barulah aku mandi, dan akhirnya aku melaksanakan ibadaha sholat shubuh sambil charging baterai HP-ku. Setelah sholat dan menunggu baterai HP-ku penuh. Aku melihat banyak sekali siswa yang langsung menggunakan pakaian sekolah sehingga aku pergi ke kamarku dan langsung menggantikan pakaian bebasku menjadi pakaian seragam sekolah putih-abu. Setelah itu, teman sekamarku membereskan barang-barang miliknya kedalam tasnya sendiri sehingga akupun ikut membereskan barang-barangku sendiri kedalam tasku sendiri. Setelah membereskan semuanya dan tidak ada barang yang tertinggal sama sekali, kami berjalan-jalan di sekitar hotel sambil aku membantu temanku yang kena remedial matematika namun karena tiba-tiba ada instruktur menyuruh kami untuk makan pagi di hotel sehingga kami menuju ke tempat makan yang ada di hotel terutama di lantai 2.
Seperti di tempat restoran kecil di Al-Ma’soem, kami mengantri untuk mendapatkan makanan. Dan setelah mendapatkan makanan yang diinginkan barulah kami dudk di tempat yang sudah di sediakan. Walau aku kebagian makan sendiri namun tiba-tiba beberapa dari kelas lain ikut bergabung untuk makan bersama denganku. Setelah itu, aku meninggalkan piring makananku sendiri karena aku tidak tau dimana aku harus menyimpannya namun pelayan langsung membawakan piring bekas makananku ke suatu tempat.
Kemudian, kembali ke kamar dan temanku sudah mulai bersiap untuk meninggalkan kamar sambil membawa barang miliknya masing-masing. Sehingga kami mengecek ulang barang-barang kami dan akhirnya setelah instruktur menyuruh kami untuk kembali kebisnya masing-masing dan memeriksa barang masing-masing agar tidak ada yang ketinggalan hingga mengunci pintu kamar, kami mulai melakukan check-out masing-masing. Setelah itu jika semua murid sudah mempersiapkan diri dan sudah melakukan check-out maka murid diperbolehkan untuk kembali ke bisnya masing-masing.
Aku mencari bisku sendiri karena bis-bisnya sendiri berhenti di tempat yang berbeda. Jika bis 3 didalam hotel maka bis lainnya ada di belakang SPBU yang tidak jauh dari hotel itu. Bisku berada di belakang SPBU sehingga aku harus menyebrangi jalan raya dan memasuki SPBU. Setelah itu aku memasuki bisku sendiri dan meletakkan barangku sambil aku duduk di set tempat duduk yang sama sambil aku beristirahat dengan cara melihat jendela bis. Dari jendela bis aku melihat banyak sekali murid-murid yang membawa barang-barang mereka dan adapun yang sedang ngonkrong di pinggir jalan sambil menunggu temannya datang ke tempat bis. Aku menunggu sambil aku SMS dengan seseorang dan membantu temanku yang kena remedial matematika. Setelah semua murid berada di dalam bis tanpa ada yang ketinggalan satupun, maka bispun langsung di berangkatkan ke destinasi selanjutnya.
Didalam perjalanan kali ini, destinasi selanjutnya adalah Museum Geologi. Kelihatannya dari jadwal sebelum agak melenceng sehingga memungkinkan bisa menyusul dan melakukan kegiatan selanjutnya. Di dalam perjalanan kali ini, murid-murid yang di belakang menyanyi kembali sambil mengikuti nyanyian yang ada di TV. Namun dalam beberapa perjalana tiba-tiba muncullah pengamen yang masuk ke dalam bis. Yang ingin mengamen di bis kami. Kelihatannya ku kira selama tour tidak ada penyusup yang ingin masuk ke dalam namun mungkin bisa dibilang dibolehkan jika diperlukan oleh siswa-siswi di dalam bis. Dalam mengamen kali ini, si pengamen menyanyi dengan cara yang tidak biasa oleh pengamen-pengamen yang sering kita temui di daerah kami sendiri. Si pengamen menyanyi dengan mengaransemenkan lagu lain dan mengabungkan lagu lainnya agar menjadi sebuah lagu yang padu dan kocak untuk didengarkannya. Semua murid di dalam bis terkesan, dan senang mendengarkan lagu yang yang di nyanyikan oleh pengamen sehingga bisa dibilang lagu yang dibawakan sangat lucu dan membawa semua murid tertawa. Dari lagu yang ada di iklan, lagu band, lagu kartun, lagu dangdut, dan lagu barat di campur menjadi satu dan dibuat hingga membuat semua murid tertawa. Semuanya tertawa hingga kadang juga lagu yang dinyanyikan ngeledek seseorang yang ada di dalam bis. Entah itu supir bis, murid, maupun guru namun ketelanturan lagu tersebut tidak membuat 1 bis jenuh akibat lagu itu sehingga rasa bosan, malas, hingga hal buruknya hilang dan berubah menjadi kegembiraan. Sehingga pada saat kami hampir tiba di Museum Geologi, akhirnya lagu dari pengamen berakhir walau aku lupa apakah dia menginginkan imbalan dari kami atau tidak.
Kami berbelok arah dan tiba di Museum Geologi. Semua murid turun sambil membawakan LKSnya masing-masing karena di destinasi kali ini, siswa harus mengisi pertanyaan yang berhubungan dengan destinasi kali ini. Pertanyaannya antara lain :
1. Jelaskan bagaimana keadaan geologi di wilayah Indoensia ?
2. Bagaimana sejarah pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup dari primitive hingga modern ?
3. Bagaimana peranan Pusat Survey Geologi terhadap pertambangan di Indonesia, mengingat penguasaan bahan tambang oleh Negara lain terhadap Indonesia sangat besar ?
4. Bagaimana dan berapa lama proses penelitian benda bersejarah yang dilakukan Museum Geologi sampai dipamerkan/dikoleksi di museum ?
Semua pertanyaan ini ada hubungannya dengan pelajaran Geografi di kelas 2 dan itu hanya ada di bidang IPS, banyak sekali anak IPS yang menanggap soal seperti ini mudah untuk di jawab kecuali untuk nomor 3 dan 4. Namun bagaimanakah dengan anak IPA yang tidak mempelajari Geografi ? Mungkin mereka bisa kerja sama dengan anak IPS.
Semua murid turun dari bis dan berjalan ke pintu masuk Museum Geologi. Setelah itu mereka mulai berpencar dan mulai melihat sekitar halaman Museum Geologi. Adapun tradisi yang sering di lakukan oleh mereka yaitu narsis bersama, nongkrong, dan jalan-jalan. Mereka melakukan hal itu sambil menunggu Museum Geologi di buka. Kalau bagiku, aku mengobrol dengan temanku melihat kondisi sekitar. Museum Geologi yang kami kunjungi ini sedang mengalami pengembangan sehingga sudah terlihat dibuatnya beberapa bangunan kecil dan gedung untuk suatu koleksi tertentu. Kemudian setelah nongkrong aku dan temanku nasis bersama dengan guru-guruku. Setelah narsis, aku dan temanku kembali nongkrong di dekat pepohonan yang tidak jauh dari pintu masuk Museum Geologi. Namun karena temanku ingin mengambil LKS karena LKSnya ketinggalan, akhirnya aku menemaninya dan kembali ke Museum Geologi lagi. Aku duduk di dekat Pos Satpam. Menunggu Museum Geologi di buka. Namun tidak sengaja aku mendengar Pak Amir berbicara dengan HP miliknya. Dia berbicara dengan staff yang ada di Museum Geologi dengan nada yang agak kesal. Di pikiranku terlintas, mungkin kegiatan ke Museum Geologi ini bakal tidak jadi karena jadwal yang tadi agak melenceng dan berubah sehingga staff sendiri tidak tau akan perubahan hal itu. Sehingga dia menunggu lama dan akhirnya meniadakannya. Akhirnya apa yang terlintas dipikiranku juga benar, instruktur dan guru-guru menyuruh semua murid untuk kembali ke bis untuk melanjutkan destinasi tour.
Semua kembali kedalam bis masing-masing, jika semua sudah terkumpul maka perjalanan dilanjutkan kembali. Perjalanan di mulai dengan bejalan lurus dan berbelok arah melewati Museum Geologi. Menuju ke sebuah jembatan layang yang pernah kami lewati sebelumnya saat kami keluar dari kota Ciampelas. Setelah keluar dari jembatan layang. Kami terus berjalan hingga berada di sebuah daerah yang bernama Pasteur. Setelah itu kami terus berjalan melewati perempatan yang terdapat Polution Checker. Kemudian kami berjalana lurus dan kami berada di gerbang keluar menuju tol Pasteur. Kami terus berjalan di jalan tol, beberapa jalan kemudian kami berbelok arah lagi menuju kota lain yaitu kota Kopo. Kami keluar dari gerbang tol. Berada di perempatan berbelok arah kanan, kami terus berjalan lurus. Di kota Kopo ini banyak sekali masyarakat yang sedang melakukan aktivitasnya, dari bekerja, belanja, bermain, sekolah, dan lainnya. Kota ini mirip sekali dengan kota yang ku temui yaitu kota Citeureup. Kita terus berjalan dan kami melihat banyak sekali gedung perbelanjaan. Sekolahpun juga dekat di sekitar jalanan. Kamipun sempat melihat kumpulan anak pramuka yang sedang duduk di dalam truk dan menurutku mungkin mereka sedang mengadakan camping bersama. Beberapa jalan kemudian kami memasuki daerah Margahayu. Dari tempat itu, kami bisa melihat keindahan persawahan dan pegunungan dari jalanan. Melihat pemandangan perkampungan tradisional. Wilayah yang begitu luas membuat semua murid tertarik dengan keindahan pemandangan di tempat itu. Beberapa jalan kemudian kami berada di daerah Ketapang, masih berjalan terus sehingga kami terus melakukan berjalann yang cukup panjang hingga kami berada di gapura yang bertuliskan “Selamat datang di Kabupaten Bandung” Namun di balik tulisan itu bertuliskan “Selamat datand di Kabupaten Kota Bandung”. Kelihatannya kami sudah mulai meninggalkan Kota Bandung dan memasuki wilayah lain yaitu berada di Kabupaten Bandung.
Didalam perjalanan kali ini kami terus berjalan lurus diantara sawah-sawa yang luas dan indah. Selain itu, kami berada di perempatan yang bertuliskan bahwa tidak boleh belok di hari minggu sekitar jam 7 pagi hingga jam 2 siang. Mungkin menurutku tempat itu adalah tempat yang mirip seperti aktivitas yang ada di dalam pemda. Kemudian, kami berjalan lurus lalu berbelok ke arah kiri. Dan situ kami bisa melihat indahnya, bukit-bukit gunung dari bawah dan tepian gunung seperti kami berada di lembah. Kami melewati jalan yang tidak rata alias jalan yang rusak. Kami berjalan seperti berloncat-loncatan sehingga yang mualpun merasa ingin muntah karena jalanan yang tidak mulus. Dari samping kiri kami bisa melihat dinding tepian gunung dan disamping kami bisa melihat sawah yang begitu luas. Namun di atas kamipun bisa melihat kabel-kabel SUTET yang menggantungkan menuju atas gunung. Beberapa perjalanan kemudian, perjalanan kami mulai menanjak sehingga bisa dilihat kalau kami melihat sangat kecil sekali persawahan disana dari atas. Kemudian kami berada di jalan pertigaan, kami berbelok ke arah kiri dan kami mulai berada di daerah bernama Soreang.
Di dalam daerah ini kami berjalan menanjak terus-menerus hingga pada ruas padnangan yang ada di kiri, kami bisa melihat pemandangan yang cukup eksotis. Dari pengunungan lembah, dan perkampungan yang ada di sekitar situ. Sawah pun juga ada di sekitar gunung atau disebut dengan sengkedan. Pemandangan eksotis ini mengundang perhatian para siswa dalam bis untuk memotret pemandangan tersebut sekaligus membuat video. Di tengah perjalanan daerah itu, kami melihat jembatan rel kereta api yang cukup panjang dan banyak lampunya. Namun selian itu aku pun melihat banyak sekali rel kereta api selain rel seperti itu. Rel kereta api yang kami lihat adalah rel kereta api yang sudah mati. Rel kereta api yang sudah mati adalah rel kereta api yang sudah di pakaia lagi yang ditandai dengan banayknya rerumputan di sekitar rel, rata dengan tanah, sudah tertutup dengan pemukiman penduduk dan rel yang sudah usang atau patah. Kami banyak sekali melihat rel mati di sekitar itu. Sehingga mungkin juga masih terlihat rel bersejarah sebelum Indonesia merdeka. Dan yang masih terlihat aktif yang kulhat hanyalah 1 rel saja yang menghubungkan menuju Kota Bandung. Beberapa jalan kemudian melewati perkampungan dan jalan yang sempit dan akhirnya kami sampai di daerah yang bernama Ciwidey.
Di kota Ciwidey ini kami melihat banyak sekali aktivitas warga di kota itu, adapun juga kami bisa melihat delman di sekitar pertigaan jalan. Melewati jalan yang sempit, kami berjalan di jalan itu dan kami berjalan menanjak. Melewati jalan yang berliku-liku dan menanjak serasa melihat pemnadangan sambil tiduran 60 derajat. Adapun di salah satu bis yang sudah merasa mual karena jalanannya menajak. Lalu, kami terus menanjak tanpa henti hingga berada di wilayah yang penuh dengan kebun Strawberry. Kebun Strawberry ini bisa dibilang sebagai sawah strawberry. Kami berada di kota Ciwidey yang berarti kota Strawberry. Di daerah tanjakan ini merupakan daerah perkampungan di daerah Ciwidey yang dipenuhi oleh Kebun Strawberry. Banyak sekali aktivitas warga yang sedang merawat kebun Strawberrynya. Walaupun belum berbuah tapi kami masih bisa melihat kebun-kebun itu. Disetiap kebun Strawberry pasti banyak sekali tulisan seperti “Petik sendiri”, baik itu kebun orang, maupun persawahan Strawberrynya. Dimana-mana terdapat tulisan itu. Aku berpikir bahwa betapa baiknya dan ramahnya orang-orang disekitar sini jika setiap kebun mereka memasang tulisan seperti itu. Sehingga aku sempat berpikir apakah harus menggunakan izin atau tidak untuk melakukan pemetikan kebun buah Strawberry itu kepada pemilik kebun itu. Jika iya, mungkin orang harus mengkonfirmasikan terlebih dahulu dan bisa dikatakan ada hukum dan peraturan yang berlaku dalam pemetikan buah itu, jika tidak mungkin orang di berikan untuk memetik buah Strawberry sesuka hati tanpa izin dari pemilik kebun. Ya walau kelihatannya rawan namun undang-undang masih tetap berlaku karena masih di awasi oleh pemilik kebun itu. Lalu, perjalanan kami terus berlanjut dan menanjak di pegunungan dan di jalan yang begitu sempit sehingga jalan yang berlikupun juga rawan terjadinya anjlok seperti keberangkatan sebelumnya di tempat Rehabilitas. Namun untungnya hal tersebut tidak terjadi pada bis kami maupun bis yang lain. Saat akmi menanjak, kamipun bisa melihat pemandangan yang indah dari gunung, walau terlihat berkabut semakin keatasnya tapi jika dilihat dari bawah semakin indah untuk dilihat, banyak sekali sawah dan kebun Strawberry di bawah gunung. Sayangnya juga kamipun hampir tidak bisa melihat kebawah karena semakin berkabut untuk melihat kebawah juga. Lalu berjalan terus dilanjutkan hingga kami memasuki wilayah tepi gunung yang dipenuhi oleh hutan. Seperti halnya saat akmi berada di daerah Soreang. Kami terus berjalan walau cukup panjang perjalan ke destinasi selanjutnya, berliku-liku walau jalan yang kami lalui ini sedikit rusak. Beberapa menit kemudian kami berbelok ke arah kiri dan kami tiba di tempat yang mirip dengan tempat akomodasi yang bernama Kawah Putih.
Semua bis berhenti di tempat ini, semua siswa berganti pakaian menjadi pakaian bebas. Laki-laki ingin ganti pakaian di dalam bis, begitupun juga perempuan, namun karena rawan terjadinya sesuatu pada perempuan, laki-laki memperingati semua anak perempuan untuk menggantikan pakaiannya di tempat pemandian umum. Aku menggantikan pakaianku di tempat pemandian umum saja daripada di bis. Begitupun juga beberapa temanku. Walau harus membayar 1000 rupiah untuk menggantikan pakaian di tempat pemandian itu, kami menggantikan pakaian sekolah kami menjadi pakaian bebas. Setelah sudah menggantikan pakaian dan meletakkannya kembali ke dalam tas masing-masing. Namun, semua guru memberitahukan dan memperingati murid bahwa semuanya harus menggunakan sweater atau jacket masing-masing karena perjalanan kali ini menuju ke puncak dan suhu udara di sana cukup dingin. Untungnya kelasanku membuat sweater khusus kelasku sendiri jadinya aku mengunakan sweater itu. Tapi kalau kelas lain mereka menggunakan baju kelasannya masing-masing dan membawa jacket sendiri. Instruktur menyuruh semua murid untuk masuk ke mobil tour menuju Kawah Putih yang tidak jauh dari tempat pemberhentian bis kami itu. Semua murid naik mobil tour itu dan perjalanan menuju Kawah Putih pun di mulai.
Perjalanan ini dimulai dari awal masuk ke gerbang akomodasi, kemudian melewati gerbang menuju hutan perbukitan. Perjalanan mobil tour kali ini cukup menegangkan karena sudah seperti petualangan di perbukitan hutan dengan mobil jeep. Kau tau kana pa maksudnya ? Perjalanan dengan mobil tour ini cukup ekstrim karena kecepatan berjalanannya cukup tinggi, belum lagi dengan banyak tikungan yang tajam, tanjakan, dan turunan yang cukup ekstrim sehingga sempat membuat kami berjalan terbang dan menurunin jalanan. Cukup seru dan banyak yang berteriakan karena perjalanan tour yang cukup ekstrim. Kamipun melihat orang bule yang juga ikut menaiki mobil tour ini dan mereka merasa senang dengan perjalanan itu. Didalam perjalanan tour ini, aku melihat banyak sekali pohon seperti pinus di tempat itu, pohon dengan akar yang merabat, tanah yang mungkin kelihatannya tidak cocok untuk bercocok tanam, tanaman berduri, dan alin-lainnya. Kalau menjelajah tempat ini menggunakan kaki kelihatannya cukup berbahaya karena tanaman yang tidak memungkinkan. Belum lagi karena daerah yang cukup curam. Selain itu juga kami melewati pertigaan yang salah satu jalannya menuju sebuah pos, namun kelihataanya cukup kecil dan berbahaya jika ingin berjalan ke sana. Kami terus berjalan hingga mobil tour yang aku tumpangi ini menyalip beberapa mobil tour lainnya. Perjalanan menuju kawah putih ini makin lama serasa makin dingin dan hawa kabut pun ada dimana-mana.
Beberapa menit kemudian kami sudah berada tempat pemberhentian mobil tour dan kami sudah berada di daerah kawah putih itu. Semua murid turun dari mobil tour masing-masing. Semua murid berjalan di tempat itu dan menuju tangga ke atas puncak gunung. Disamping ada pengenalan mengenai Kawah Putih dan juga sejarahnya. Selain itu saat aku melihatnya dan kemudian kembali menanjakinya, aku melihat ada tulisan bahwakami berada di puncak dengan suhu 10 derajat celcius. Wew… baru kali ini aku mengunjungi tempat dengan suhu serendah ini. Saat mulai diatas, suhu dingin membuatku menggigil tidak karuan padahal aku sudah menggunakan sweater namun kelihatannya sweater ini tidak mempan terhadap suhu sedingin ini dengan tiupan angin angin yang sepoi-sepoi. Adapun yang sempat narsis dtempat itu. Beberapa guru beristirahat karena lelah. Aku sempat melihat tulisan mengenai informasi sedikit tentang Kawah Putih karena di Kawah Putih terdapat air belerang. Lalu setelah itu kami mulai kebawah tangga, saat menuruni tangga aku sempat melihat kucing hitam ukurannya tidak wajar dari kucing biasanya. Kucing hitam ini cukup besar seperti anak singa baru lahir namun orang menganggapnya seperti kucing biasa. Namun bagiku cukup aneh melihat kucing seperti itu. Kucing tersebut sedang duduk sambil melotot wajahku. Aku merasa aneh denagn kucing itu. Disamping kucing hitam itu duduk, terdapat jalan lagi menuju tempat lain di kawah putih itu namun semuanya mengikuti jalan tangga itu menuju bawah. Dan saat itulah kami melihat sebuah danau yang dipenuhi oleh air belerang dengan tanah yang berpasir dan beberapa kerikil dan kami berada di Kawah Putih yang Sesungguhnya.
Melihat pemandangan di Kawah Putih ini cukup membuatku terkagum-kagum. Dari melihat fenomena dan pemandangannya sudah membuat jiwa petualanganku bangkit untuk mencari dibalik semua ini. Namun karena daerah Kawah Putih ini berkabut dan di balik kabut itu bagiku ada sesautu yang mistis sehingga jiwa petulangannku bertambah kuat dan ignin sekali untuk pergi ke sana. Namun karena keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan, aku hanya bisa membayanginya saja. Akan rahasia di balik kabut itu dan rahasia di Kawah Putih itu. Dari tempat aku tiba, aku berjalan di sekitar, meraba tanah berpasir putih yang sudah tercampur dengan air belerang. Melihat gubuk kecil di sekitar pasir di daerah kawah putih. Pepohonan yang gundul, dan lain sebagainya. Aku melihat sekitar tempat itu. Hawa yang dingin, angin yang sepoi-sepoi dank abut yang menghantui dimana-mana memberikan dampak pemadnagan yang indah walau kelihatannya seperti mau hujan namun tidak terjadi rintikan hujan.
Aku meraba pasir ditempat itu dan rasanya rada halus walau ada kerikil dimana-mana. Aku dan temanku menuju ke tepi pasir tempat itu. Temanku mencoba air belerang yang ada ditempat itu. Akupun ikut mencoba dan meraba air belerang itu. Tanganku terasa hangat denagn air belerang itu. Mencuci tangaku, namun ada temanku yang mengatakan bahwa air belerang juga bisa menghilangkan jerawat. Namun karena aku takut dengan efek sampingnya, jadinya aku hanya mencuci tanganku dan membasuhi tanganku saja dengan air belerang itu. Beberapa temanku juga ada yang membasuhi muka namun tidak terjadi apa-apa tapi adapun temanku yang merasa gatal ketika membasuhi muka dengan air belreang itu. Mungkin gak cocok kali ya membasuhi tipe wajah seperti itu dan kayanya perlu di amputasi. Tapi reaksi gatalnya pun bisa hilang dengan adanya air putih yang dia bawa.
Setelah itu, mereka mulai narsis ria di foto itu sebanyak-banyaknya sebelum waktu habis. Adapun beberapa orang yang menyediakan jasa foto atau fotografer di tempat itu untuk seseorang. Biayanya hanya 20 ribu untuk foto, entah berapa kali bisa dengan itu. Fotonya juga sekali jadi atau sekali cetak setealh di foto. Yeah, mereka menggunakan foto yang biasa digunakan oleh fotorgrafer. Banyak murid-murid yang menggunakan jasa fotografer itu, apalagi guru-guru juga ikut. Namun ada juga yang sekaligus atau langsung tanpa menggunakan jasa fotografer menggunakan kamera atau camera call sendiri, baik guru dan juga murid. Dari diri sendiri, teman, pacar, dengan guru, dengan orang lain (adapun denagn bule), sekelas, hingga pemdanganpun di foto. Walau aku kedapatan fotonya sedikit dari mereka aku bisa bersenang-senang kalau ini adalah kenanganku yang baik di tempat ini.
Setelah aku narsis aku sempat melihat bayangan besar yang cukup aneh dan panjang di balik kabut tersebut. Aku ingin memoto fenomena aneh tersebut namun tiba-tiba bateraiku tersedot habis karena hawa dingin. Perasaanku mistis sekali mengenai fenomena kali ini. Namun tidak sengaja ku lihat bayangan di balik itu bergerak menjauh dan menghilang. Aku kira ini halusinasiku namun aku menyiksa diriku ternyata itu meamng benar kalau di gunung ini memang cukup misterius. Aku ingin pergi kesana namun kelihatannya cukup berbahaya karean berkabutnya tempat itu. Belum lagi bau belereng yang menyengat. Kata guruku sih boleh saja berenang tapi kalau itupun kalau mau, namun tidak ada yang mau berenang disitu. Mungkin bisa dibilang kadar belerangnya yang cukup tinggi atau berbahaya karena berkabut. Sehingga akupun juga malas. Selain itu aku melihat lagi beberapa temanku dan beberapa guruku yang sedang berbicara dengan orang bule dengan mengguankan bahasa inggris. Dari situlah mereka bisa foto bersama denagn orang itu dan mengenal mereka. Seadaninya aku sendiri bisa aktif dalam berbahasa inggris dan mahir pastinya aku juga ingin bisa berkenalan denagn orang luar negeri.
Namun mistis yang kulihat tadi sepertinya dibalik itu cukup membuahkan tanda tanya besar bagi hati petualanganku dan juga katanya disitu terdapat para leluhur yang sedang mengadakan acara ritual. Entah acara ritual sejenis apa, namun kalau menurutku bisa dikatakan sebagai leluhur yang mengadakan acara ritual agar air belerang tetap hidup di tempat itu. Adapun juga, di sebuah tempat itu terdapat pemakaman para leluhur. Gaibnya, terkadang di tempat itu muncullah domba lukutan. Mungkin apakah bayangan panajng dan besar yang kulihat di balik kabut itu adalah domba lukutan tapi juga tak mungkin karena tak ada domba yang sebesar itu. Selain itu, ada juga macan putih di sekitar tempat itu. Informasi itu aku dapat dari salah satu orang yang menjelaskan kepadaku akan kemisteriusan tempat itu. Katanya juga dia ingin mengungkapkan tempat itu namun memang banyak sekali hal yang aneh dan misterius di tempat itu. Aku sempat bertanya kepadanya apakah dia pernah melihat bayangan yang besar dan panjang di balik kabut itu. Dia menjawab bawah dia memang belum pernah melihat sama sekali dan dia mengatkaan bahwa tempat ini adalah temapt yang cukup menarik utnuk rekreasi dan foto bersama apalagi untuk bersantai namun tempat ini menyimpan banyak sekali misteri yang belum kita ketahui. Seandainya aku ingin menjelajah tempat itu lagi suatu saat, aku igni sekali mencari misteri di tempat itu. Walau memang misteri itu aman atau juga bahaya tapi aku ingin mencari tau keindahan di balik semua ini dan misterinya.
Beberapa menit kemudian, instruktur menyuruh kami untuk kembali ke mobil tour. Kami berjalan menaiki tangga dan menuju puncak gunung itu. Aku tidak melihat kucing hitam di sekitar tangga itu namun kelihatannya dia sudah pergi ke jalan lain menuju jalan lain ke Kawah Putih. Kemudian setelah di puncak kami menuruni tangga lain menuju mobil tour. Dan semua murid berbondong-bondong maiki mobil tour secara acak agar mereka bisa kembali ke tempat bis. Akhirnya setelah penuh, perjalanan kembali ke tempat akomodasi dimulai.
Perjalanan kali ini memang sama seperti perjalanan menuju ke Kawah Putih. Dan aku menaiki mobil tour dengan supir yang sama. Perjalanan ekstrim dilakukan namunperjalan kali ini tidak seekstrim sebelumnya akrena kami terhalangan dengan mobil tour yang didepannya. Akibatnya kami tidak bisa menyalip mobil tour yang ada di depan. Namun karena supir ini maunya mendekatikan banget dengan mobil tour di depan, maka penumpang yang di belakangnya takut namun konyol karena kiranya mereka tak mau ditabrak karena tak mau cepat mati karena juga belum kawin dan belum punya pekerjaan dan masih pelajar. Namun pada pelajaran hampir menuju tempat akomodasi. Mobil tour yang ada di depan, salah satu penumpang ada yang muntah karena jalanannya yang tidak rata. Aku dan supirku pun tertawa karean ulah anak IPS yang berada di depan kami itu.
Beberapa menit kemudian barulah kita sampai di tempat akomodasi dimana bis kami di parkirkan. Semua murid dan guru turun dari mobil tour dan membeli oleh-oleh ditempat itu yaitu oleh-oleh yang bertemakan strawberry. Sebelum aku membeli oleh-oleh, aku ke kamar mandi untuk buang air kecil, namun aroma belerang yang ada di tanganku masih belum hilang sama sekali ketika di cuci dengan air biasa. Tanganku berubah menjadi halus. Lalu setelah baku keluar dari kamar mandi yang ada ditempat itu tiba-tiba aku mencium bau yang tak sedap seperti bau bangkai yang benar-benar tidak enak untuk di cium sehingga aku menutupi hidungku denagn tangaku. Namun karena bau belerang, aku menutup hidungku dengan sweaterku walau masih berbau belerang. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara tembakan dari bawah tempat itu, aku bingung dimana asal suara itu dan siapa yang menembaknya. Kata guruku, suara tembakan itu adalah militer yang sedang latihan menembak. Selanjtunya aku kembali ke bis untuk istirahat. Karena sehubungan temanku membeli oleh-oleh dan memberitahukanku utnuk membeli oleh-oleh juga. Akhirnya aku turun dari bis dan membeli oleh-oleh.
Ditempat itu banyak sekali yang menjual buah strawberry termasuk minuman strawberry, makanan strawberry, souvenir bentuk strawberry, aksesoris, bentuk strawberry, dan lain-lainnya yang berupa strawberry karena tempat ini menjual khusus berupa strawberry. Pertama yang ku beli adalah buah strawberry, ada ukuran kecil sedang dan juga besar. Aku membeli yang ukuran sedang dan besar, walau hargnya sekitar 8 ribu hingga 32 ribu itupun belum termasuk harga yang kutawarkan karena di tempat ini masih berlaku system penawaran harga. Adapun yang kulihat manisan strawberry. Aku ingin membelinya anmun barangku sendiri sudah tak muat karena kepenuhan barang. Setiap kiosnya menjual buah strawberry dan manisan strawberry itu denagn harga yang berbeda. Jadinya aku memilih dengan harga yang murah, belum lagi pedagang yang menjual strawberry di jalanan. Temanku sempat berteriak untuk menanyakan harga buah strawberry kepadaku, dan aku mengatakan harga yang sebenanrya kepadanya namun pedagang keliling yang menjual strawberry kaget dan menatapkan dan langsung mempromosikan buah strawberrynya kepada pembeli. Seandainya temanku tidak teriak menanyakan harga itu. Maka pedagang itu tidak merasa kecewa dengan yang dijual oleh orang lain. Aku juga merasa tidak enak dengan pedagang itu, takutnya dagang dia tidak laku karena aku sengaja memberitahukan harga kepadaku ketika pedagang itu mendengarkannya. Takutnya pedagang itu menjual mahal dari pada kios lain karena yang dia promosikan harganya sedikti mahal dari yang kubeli. Selanjtunya aku pergi ke kios lainnnya untuk membeli sesuatu, aku melihat sirup strawberry, minuman serbuk strawberry, kue strawberry dan sate strawberry. Aku ingin sekali membeli sirup, minuman serbuk, kue strawberry itu namun kelihatannya barang tersebut besar sehingga aku sendiri tidak membelinya dan aku membeli sate strawberry untuk dimakan di tempat itu. Dicampur dengan cream coklat dan strawberry membuat rasa sate ini enak dan lezat, harga sate ini aku lupa berapa harganya karena kelihatannnya cukup mahal untuk membeli sate yang seperti ini. Setelah itu aku kembali ke bis dan tidak membeli souvenir dan aksesoris ditempat itu. Aku beristirahat di bisku sendiri dan temanku Vanza sudah ada dan duduk ditempat itu. Aku duduk sambil makan roti yang ku bawa dari rumahku karena masih lapar. Aku sendiri makan sambil memikirkan misteri tempat itu, misteri itu sudah ku jelaskan sebelumnya sehingga tak perlu ku jelaskan lagi disini. Setelah aku selesai makan, semua murid mulai kembali ke dalam bis kemudian gur-guru melakukan pengecekan seperti biasa. Jika semua murid sudah ada di dalam bis tanpa ada yang ketinggalan, maka perjalanan bis dilanjutkan dan menuju ke destinasi berikutnya.
Perjalanan ini dilanjutkan dengan berbelok ke arah kiri menuju jalan baru. Berjalan di tepi hutan. Setelah beberapa perjalanan kemudian, kami keluar dari tepi hutan dan kami berada di wilayah yang penuh dengan daun teh. Disamping daun teh juga kami bisa melihat hutan disitu. Lalu kami terus berjalan berliku-liku dan menuruni jalan. Jalan di tempat itu mulus dibandingkan jalan sebelumnya. Beberapa jalan kemudian akmi bisa melihat perkampungan dan kami berada di desa Rancabali. Dari pertama kita masuk kita berada di kantor pusat desa Rancabali. Adapun aku sempat melihat Kwarran Rancabali ditempat itu. Daerah yang jumlah rumahnya cukup sedikit ini kebanyakan dari mereka bekejra sebagai petani kebun teh, adapun juga pengusaha, dan lainnya. Disini juga kami bisa melihat kebun teh yang bernama kebun teh walini. Nama teh ini pernah ku lihat sebelumnya di jalan tol menuju Bandung saat aku sedang melihat pemandangan eksotis disitu dan terlitas tulisan “Teh Walini”. Disitu juga kami melihat SDN Rancabali di tempat itu walau keliahtannya jauh sekali dari pemukiman penduduk. Jalan tempat ini cukup sempat sehingga mobil atau motor yang lewat terpaksa meminggirkan diri agar bis bisa lewat. Beberapa jalan kemudian kami berada di 2 jalan yang menanjakn dan menurun. Kami berjalan menanjak dan berjalan lurus hingga berliku-liku menuruni jalan. Beberapa jalan kemudian, kami melihat danau dari kejauhan dan kata guruku danau tersebut disebut dengan Situ Patengan. Kami terus berjalan berliku-liku sambil melihat indahnya Situ itu dan melihat indahnya kebun-kebun teh yang ada di sekitar itu. Beberapa jam kemudian, barulah kami sampai di Situ Patengan.
Semua murid turun dari tempat bis dan mulai berjalan menuju Situ Patengan. Salah satu temanku yang turun ditempat itu yang bernama Randi sudah merasa mual-mual karena jalanan yang berliku-liku dan mungkin dia mabuk selama perjalana di bis ini. Kemudain aku berjalan dengan temanku. Aku turun dari bis menuju Situ Patengan denagn menuruni jalan. Setelah turun dari jalan itu, kami melihat banyak sekali kios yang menjual souvenir dan aksesoris menarik. Adapun juga yang menjual makanan dan minuman ditempat itu.
Setelah kami melihat-lihat tempat itu, kami mulai masuk ke Situ Patengan dan bisa melihat pemandangan yang indah dari pintu masuk itu. Di depan pintu masuk Situ Patengan terdapat Pengenalan Situ Patengan dan Asal Muasalnya. Aku membaca semuanya hingga teliti dan ternyata Situ Patengan ini adalah Legenda (atau mungkin Mitos) yang pernah terjadi ditempat ini. Asal muasal dan sejarahnya aku ambil dari apa yang ku tulis di HPku yaitu ini :
“Beredarnya cerita Asal muasal patengan dari mulut kemulut ahirnya membawa kesimpulan bahwa patengan berasal dari kata PATEANGAN TEANGAN yang berarti Saling mencari. Alkisah pada jaman kerajaan siliwangi Putra Prabu Siliwangi yang bernama Prabu Kian santang pernah menjalin cinta dengan seorang gadis dusun yang sangat cantik jelita bernama DEWI RENGGANIS. Dewi rengganis sendiri adalah keturunan dari putri dari buah hasil alam yang dibesarkan oleh Keagungan sang pencipta, ketika cinta mereka sedang begitu Memuncak keluarlah perintah dari sang prabu siliwangi bahwa sang prabu harus pergi kemedan perang. Sedihlah hati sang putrid, kekasih yang dicinta akan meninggalkan dirinya untuk pergi membela martabat kerajaanya yang sedang mengalami serbuan dari kerajaan Sumedang Larang yang dipimpin langsung oleh rajanya yaitu Kidang Pananjung. Perpisahan memang menyakitkan namun sang prabu sebelum berangkat menitipkan sang putri kepada kedua sahabatnya yaitu Senopati LAYUNG yang saat ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai si layung ikan yang besar bila berada dalam air dan berwujud Mencek (RUSA) bila ada di darat dan Senopati AGOR yang Berwujud anjing yang saat ini diyakini pula hewan tersebut berkepala manusia dan tubuh seperti anjing, biasa dipanggil AUL. Hari berganti hari Minggu Bulan dan Tahun telah berganti, penantian dewi rengganis tak kunjung tiba hingga ahirnya pada suatu hari dewi rengganis mendapat wangsit bahwa dirinya harus menyepi disebuah Situ agar dapat bisa bertemu dengan kekasihnya, yaitu disebuah batu yang saat ini dikenal oleh masyarakat setempat dengan Batu Cinta Sampai akhirnya alkisah Prabu kian santang kembali mencari dewi rengganis setelah pulang dari medan perang namun karma lamanya pencarian (saling teangan) tersebut menjadi sebuah nama dari pada keberadaan situ tersebut yaitu situ patengan. Pucuk di cinta ulampun tiba akhirnya mereka bertemu di batu cinta dan memadu kasih di pulau asmara (SASAKA), rasa gembira sang dewi dicurahkan melalui tangisan yang akhirnya menjadi sebuah sungai rengganis aliran air yang masuk memenuhi situ, itulah sungai yang diyakini masyarakat setempat jelmaan aliran air mata dewi rengganis.dan SASAKA yang saat ini dikenal pulau asmara masih banyak menyimpan misteri yang tak terpecahkan mengingat didalam pulau tersebut bila Kawenehan suka terlihat sebuah bangunan mirip mesjid dan sampai saat ini suka dijadikan wisata jarah bagi orang yang meyakininya”
Cerita itu sudah membuat jiwa petualanganku meningkat dan muncullah misteri besar di dalam pikiranku. Bahwa katanya sih, di Situ Patengan itu terdapat pulau dimana terdapat batu yang bernama batu cinta atau batu asmara di pulau itu. Dan abrang siapa yang berhasil sampai di pulau itu dan menyentuh batu itu maka cintanya akan sama seperti cerita sejarah itu.
Setelah masuk, aku melihat sekitar tempat yang ada di tempat itu. Tempat ini mirip sekali yang ada di Situ Cikaret namun jauh berbeda dari Situ Cikaret karena tempat ini adalah tempat wisata dan rekreasi. Semua murid langsung menjelajah, nongkrong, narsis dan adapun yang ingin ikut mendayung menuju pulau itu. Pertama yang kulakukaan ialah duduk berisitirahat sambil melihat indahnya pemdanganan di Situ Patengan ini. Namun tiba-tiba di tempat aku duduk bersama teman-temanku ini ada orang yang sedang memainkan lagu akustik sambil menyanyikan lagu dangdut. Beberapa guruku dan temanku ikut menari-nari hingga Bu Herlin ikut menari dalam tarian lagu akustik itu. Setelah aku melihat-lihat lagu denagn tarian dari guruku dan temanku, aku melihat teman-temanku yang sedang menaiki kapal untuk jalan-jalan di sekitar perairan Situ Patengan. Namun untuk menaiki kapal saja 1 orang harus membayar 10 ribu untuk bisa menaiki kapal itu. Aku ingin sekali menaiki kapal itu sambil berfoto di pulau itu dan mencari kemisteriusan menegani pulau yang ada di tengah Situ Patengan itu namun karena aku tidak punya teman untuk naik kapal itu akhirnya aku tidak jadi untuk menaiki kapal itu. Kemudian aku menjelajah sekitar tempat itu. Aku melihat perairan yang indah di Situ Patengan, melihat batang pohon yang besar dan tinggi, gubuk-gubuk kecil, karang yang begitu besar dan juga aku sempat melihat rumah yang tenggelam di Situ Patengan itu. Entah dipikiranku mengapa rumah itu bisa tenggelam. Bisa kubilang rumah itu tenggelam karena meluapnya air. Bisa di buktikan saat kami datang bahwa ada rumah seperti kios hampir ditenggelamkan oleh air. Begitupun dengan toilet. Hampir diluapi oleh air pada lantianya itu. Setelah menjelajahm aku ikut temanku untuk narsis bersama hingga ditepipun juga ikut narsis. Akupun bisa melihat orang berpacaran di tempat itu walau bukan murid dari sekolahku yang melakukan hal itu. Setelah itu, kami kembali ke pintu gerbang dan kami langsung di bagikana Nasi Box untuk makan siang di tempat itu. Kami makan di tempat yang kami nyamankan tergantung posisi kami ada di mana. Aku makan bersama dengan temanku di dekat gerbang masuk Situ Patengan walau sempat ada kejadian dimana temanku dan teman pihaknya berdekatan utnuk makan bersama dengan rasa yang malu, padahal waktu fotopun juga sama. Setelah kami makan, barulah kami sholat di musholla yang terdekat di tempat itu. Kami melepaskan sepatu dan kaos kaki, saat kami menginjak lantai musholla. Tiba-tiba kaki kami kedinginan karena lantainya yang begitu dingin. Ketika ingin berwudhu pun airnya seperti air es, sehingga kami menggigil dan kedinginan ketika ingin melakukan sholat. Ketika selesai sholat, kamipun melihat-lihat di daerah Situ Patengan itu.
Aku merasa ketika aku menjelajah tempat itu lagi ada yang memanggil didirku namun aku menenggok kemanapun juga tak ada orang yang memanggilku. Dan suara itu memanggilku untuk menuju ke pulau yang ada di Situ Patengan. Padahal awalnya aku ingin kesana namun karena tak ada yang menemani sehingga aku tak mau kesana. Tiba-tiba instruktur menyuruh semua murid untuk kembali ke bisnya masing-masing. Akhirnya asemuanya kemabli ke bis sambil membeli oleh-oleh utnuk di bawa pulang. Karena ditempat itu banyak sekali barang yang menarik utnuk di beli dan dibawa pulang akhirnya aku melihat satu per satu barang itu. Ketika aku menemukan yang bagus bagiku, aku membelinya, ternyata banyak sekali aksesoris dan souvenir yang menarik dan indah untuk diliat. Hargapun bisa ditawarkan. Aku membeli kalung, pin, dan lain-lainnya. Temanku membeli gelang, kalung, dan juga pin. Setelah itu temanku lari dan kembali ke bis. Tiba-tiba suara aneh itu memanggilku untuk datang ke pulau tengah di pulau itu. Dan tiba-tiba menyeretku secara perlahan padahal ketika aku lihat tidak ada orang yang menyeretku namun sepertinya ada hal gaib yang menyeretku menuju ke tempat itu. Aku tidak mau pergi ke tempat itu, sehingga aku melepaskan diri dengan lari sambil didalam hati aku mengucapkan kata-kata Allah didalam. Dan akhirnya aku bisa lepas dan berlari menuju bis, Aku merasa aneh dan mistis bagiku, sebenanrya ada apa dia memanggilku ke tengah pulau itu ? Menurutku ini bukan halusinasi lagi namun ini kenyataan yang menimpaku. Mengapa ini bisa terjadi denganku ? Mungkin karena penasaranku terlalu tinggi akupun juga sebanrnya pingin tau tempat itu. Apakah benra memgang batu yang disitu dapat membuat perjalanan cintanya sama denagn yang ada di cerita itu ? Mungkin suatu saat aku akan pergi kesana lagi untuk menemukan jawabannya atau mencari sumber tertentu baik dari orangnya maupun tidak. Setelah masuk bis, aku meletakkan oleh-olehku kedalam tas dan duduk beristirahat. Dilakukan checking absen lagi. Jika terkumpul semua maka bisa dilanjutkan ke destinasi berikutnya.
Perjalanan dilanjutkan kembali dengan keluar dari wilayah Situ Patengan. Berjalan terus melewati jalan yang kecil yang berliku, melewati SDN Rancabali, dan akhirnya kami sedikit terhenti karena sesuatu hal yang menimpa di bis depan saat kami berada di pusat kantor pedesaan Ranca Bali. Beberapa menit kemudian, kami bisa berjalan ketika bis depan tidak ada kendala. Di dalam perjalanan kali ini, yang kami lalui sebelumnya kami lalui lagi. Melalui kebun teh Walini, melalui jalan menajak dan meliku-liku, melewati Kawah Putih dan menuruni perbukitan sambil melihat pemandangan kebun Strawberry. Didalam bis, aku merasa mengantuk karena hawa di dalam bis ini membuatku ngantuk karena hening dan lelah sehingga tak sengaja aku tertidur. Dan tiba-tiba aku terbangun dan berada di wilayah Batu Tulis. Aku dibangunkan oleh temanku kalau mau istirahat sejenak ditempat itu sambil membeli oleh-oleh.
Aku turun dari bis, aku membeli air minum di tempat itu karena air minumku sendiri sudah habis salaam di hotel dan bis. Kemudian setelah itu aku meminumnya. Dan aku meletakkan lagi ke dalam bis, selanjtunya aku ingin mebeli sesuatu yang berguna ditempat itu. Melihat banyak sekali guru dan temanku yang membeli sesuatu ditempat itu. Dari manisan, bandrek, susu, dan lain-lainnya. Hampir semua guruku membeli ditempat itu, belum juga banyak temanku yang membeli disitu. Kebanyakan dari mereka membeli manisan. Lalu aku membeli bandrek karena selama 5 tahun belakang ini aku tidak meminum bandrek. Sehingga aku beli bandrek ditempat itu untuk oleh-olehku. Ingin membeli yang lainnya untuk keluargaku juga cumin aku sendiri bingung ingin membeli apa. Sehingga di tempat itu aku hanya membeli minum dan oleh-olehnya hanya bandrek serbuk saja. Aku sendiri sempat memikirkan bahwa kapan aku tertidur dan dimanakah aku tertidur. Lalu apakah aku berada ditempat yang ku lewati ataukah tidak. Sehingga akupun juga tidak tau karena aku terlalu lelah di Situ Patengan sebelumnya. Setelah semua siswa dan guru membeli apa yang diinginkan ditempat itu, semua murid kembali kedalam bis. Dilakukan pengabsenan. Setelah itu semuanya terkumpul maka perjalanan kembali dilanjutkan dan menuju ke destinasi berikutnya.
Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni jalan berbukit yang berliku-liku dan sempit. Melihat pemandangan kebun strawberry dan pemandangan perkampungan dan pegunungan dari tempat itu. Setiap kebun strawberry yang kulihat dari tempatku duduk juga pasti bertuliskan “Petik Sendiri”. Kami melihat banyak sekali kebun strawberry yang belum berbuah. Sehingga mungkin ini belum masa-masanya ada panen Strawberry. Kami juga bisa melihat perumahan Villa yang disewa dan di jual. Mungkin suatu saat aku sendiri bisa menginap di tempat itu. Lalu, kami terus menuruni jalan dan kami berada di kota Ciwidey, dan kami berjalan ke daerah Soreang. Di Daerah Soreang, kami menyelusuri jalan kembali menuju Ketapang. Di daerah Soreang kami bisa melihat kembali Pemandangan Eksotis di tempat itu sambil melihat rel-rel yang sudah mati. Setelah itu, kami mulai keluar dari daerah Soreang. Menuruni jalan pegunungan dan kami bisa melihat persawahan dan dinding gunung. Setelah itu kami terus kembali kejalan menuju perempatan dan berbelok ke arah kanan, ada perempatanpun kami lurus dan masuk ke gerbang menuju Kabupaten Kota Bandung. Kami berada di daerah Ketapang lalu keluar dan memasuki daerah Margahayu. Di dalam perjalanan ini, di dalam bis, hampir 97 % orang di dalam bisku tertidur pulas karena lelah kecuali supir bis yang masih semangat mengendarai. Aku merasa semangat karena sempat dibangunkan oleh temanku saat berada di Batu Tulis dan meminum air dingin. Jadinya aku tidak tertidur lagi di bis dan hanay beberapa temanku yang masih semangat melihat pemdangan bis. Beberapa jalan kemudian kami berada di kota Kopo. Kemacetan terjadi di tempat itu. Sehingga beberapa menit terbuang karena kemacetan di jalan itu. Namun akhirnya kami bisa keluar dari kemacetan itu. Saat berada di gerbang tol Kopo, beberapa murid mulai terbangun dan melihat perjalanan barus sampai dimana dan mereka mulai kembali melakukan aktivitasnya. Aku melihat pemandangan di samping. Perjalanan keluar tolpun dimulai. Keluar dari gerbang tol berjalan lurus hingga tidak jauh dari tempat asal, kami berbelok ke arah kiri menuju ke gerbang tol Pasteur dan kami mulai berada di daerah Pasteur dan berada di kota Bandung. Dari jalan tol kami melewati perempatan berjalan lurus hingga kami berjalan meniki jembatan layang. Dari jembatan layang kami berjalan ke lajur kiri dan menuruni jembatan layang itu. Walau sempat macet tapi kami bisa melewati kemacetan itu dan dapat turun dari jembatan layang itu. Kami berbelok ke arah kiri, berjalan lurus dan kami berbelok kanan. Dari belok inilah sudah mulai kelihatan ramainya aktivitas orang-orang yang menggunakan banyak tas. Dan kami mulai tiba di ITB (Institut Teknologi Bandung).
Semua murid turun dari bis dan langsung menggunakan pakaian seragam sekolah. Semua murid pun membawa LKSnya masing-masing untuk mengerjakan bagian terakhir di LKS itu yaitu di soal-soal mengenai ITB. Soal-soalnya yaitu :
1. Tahun berapakah ITB di dirikan ?
2. Apa Visi dan Misi ITB ?
3. Siapakah Rektor ITB yang menjawabt saat ini ?
4. Fakultas apa yang pertama kali di dirikan di ITB ?
5. Berapa Fakultas dan jurusan yang terdapat di ITB ?
6. Fakultas apa saja yang menjadi unggulan ITB ?
7. Rangking berapa ITB di tingkat Nasional dan Internasional ?
8. Bagaimana system penerimaan mahasiswa ITB ?
9. Teknologi apa saja yang pernah di hasilkan mahasiswa ITB ?
10.Apakah anda berminta masuk ke ITB ? Berikan alasannya ? Jika tidak berminat, berikan alasannya !
Adapun semua murid langsung menggunakan pakaian seragam sekolah dan adapun yang tidak menggunakan pakaian seragam karena kalau harus membuka baju waktunya pun tidak sempat karena sudah mepet dengan waktu lainnya. Itu juga karena perintah guru-guru karena tidak punya banyak waktu lagi untuk berlamaan di ITB. Semua murid mulai masuk ke pintu masuk ITB dan berjalan di sekitar halaman ITB. Pada di halaman tengah ITB di tempat rerumputan halaman, instruktur menyuruh kami untuk kumpul di tengah rerumputan itu dan akan mendapatkan informasi dari Pak Amir. Pak Amir memberikan informasi kepada kami bahwa kami mengunjungi ITB dan melakukan kegiatan kunjungan secara sia-sia karena orang yang dinantikan pun menunggu dengan lama namun kedatangan sekolah kami lah yang telat sehingga orang tersebut pulang ke tempat tinggalnya dan kalau ke sinipun juga tidak sempat waktunya. Akhirnya Pak Amir menunjukkan bahwa yang kami tempati adalah sebuah tempat kuliah yang bernama ITB. Dan selanjutnya kami diberikan waktu istirahat untuk keliling tempat ITB, melaksnakan ibadah sholat ashar, dan istirahat. Dan harus berada di bis sekitar pukul 17.30. Kami tiba di ITB pukul 16.30 sebelumnya saat kami turun dari bis.
Akhirnya banyak murid yang kecewa karena sudah 2 destinasi yang gagal di kunjungi. Kegagalan ini kalau bagiku ada beberapa kemungkinan, pertama karena kami datang telat dan yang kedua karena staffnya tidak mau menerimannya lagi. Kalau di gabungkan dari 2 kemungkinan itu ialaha jawaban yang mungkin akibat gagalnya destinasi ini. Semua murid kembali ke tempat bisnya masing-masing. Ada yang melaksanakan sholat terlebih dahulu, ada yang makan dan minum di sekitar jalan, ada juga mengobrol dan nongkrong dan beristirahat di dalam bis. Kalau bagiku, aku melakukannya secara berurutan kecuali makan dan minum di sekitar jalan. Suasana dan pemandangan ditempat ini mirip sekali denagn perumahan-perumahan yang ada di kota Bogor. Aku dan temanku mengobrol hingga menunggu waktunya kembali pulang. Aku berjalan-jalan di tempat itu sambil melihat sekitar. Pemandangan disana memang mirip seperti kota Bogor. Banyak daun yang berguguran, Gedung yang besar, dan lainnya. Aku tidak masuk ke dalam ITB. Aku hanya berdiam di dalam bis saja karena ingin beristirahat akibat acara kegiatan ketempat itu tidak jadi. Namun akupun keluar dari bis itu sambil bermain denagn temanku dan menunggu saat semua murid kumpul ke dalam bis. Kebanyakan murid hanya menunggu di luar bis saja sampai waktu tiba. Setelah waktu istirahat berakhir. Semua murid kembali ke bisnya masing-masing. Melakukan pemeriksaan semua murid dan guru, jika sudah terkumpul dan tidak ada yang ketinggalan maka bis mulai diberangkatkan dan menuju destinasi terakhir.
Perjalanan dimulai dari keluar wilayah ITB dan memasuki jalan persimpangan tanpa memasuki jembatan layang. Kami terus berjalan hingga ada perempatan kami berbelok kanan. Di perjalanan tersebut kami melihat banyak sekali perhotelan, mall, apartemen, dan lain-lainnya. Setelah itu kami berbelok menuju tempat jembatan layang. Setelah keluar dari jembatan layang kami terus berjalan dan lurus melewati perempatan dan kami memasuki gerbang tol Pasteur dan perjalanan ke destinasi terakhir akhirnya dimulai. Kami berjalan keluar dari tol dan berjalan terus walau perjalanan kali ini sama panjangnya saat kami ingin ke Kota Cileunyi. Saat keluar dari tol Pasteur, semua murid mendapatkan nasi box utnuk di makan dan semuanya makan secara bersama-sama. Di dalam perjalanan panjang kali ini, bercanda, mengobrol di dalam bispun dimulai. Namun karena hari sudah menjelang gelap. Kami tidak bisa melihat pemandangan dari luar karena hari sudah gelap dan kami hanya bisa melihat cahaya mobil yang lewat dan jalan tol. Setelah semuanya selesai makan, kami bercanda ria sambil gila meng-‘alay’ dari Sisca dan Yani. Walau aku sendiri ikut imbasnya dari mereka namun candaan ini tidak membuat kita jenuh namun lama-kelamaan karena kami juga sudah kehilangan dan lelah utnuk bercanda akhirnya kami berhenti. Dalam beberapa kilometer kemudian, kami sempat berhenti di tempat peristirahatan bagi yang mau buang air kecil dan besar. Beberapa menit kemudian, semua murid dan guru naik ke bis masing-masing dan melakukan pencekan lagi. Jika semua terkumpul maka perjalanan kembali dilanjutkan. Perjalanan ini menuju ke destinasi terakhir ternyata cukup panjang dan sempat membuat kami mengantuk. Belum ditambah dengan adanya kemacetan di sekitar jalan tol. Kupingku sendiri hampir setengah pengap atau hampir tidak mendengarkan sekitar. Diriku serasa ada sesuatu yang menutupiku dan menekanku hingga aku tak berdaya. Beberapa perjalanan kemudian, anak-anak IPS yang duduk di paling belakang mulai menyanyi dengan lagu-lagu yang pernah di nyanyikan oleh pengamen saat kami berjalanan dari hotel ke Museum Geologi. Lagu-lagu yang mereka buat justru lebih konyol dan menghibur dibandingkan pengamen sebelumnya. Adapun yang bikin konyol karena suara nyanyian mereka yang membuat kami geli. Sehingga perjalanan menuju destinasi terakhir ini tidak jenuh bahkan asyik karena mendengar nyanyian mereka yang lucu dan mengocok perut. Akhirnya tidak di sangka, kami sudah sampai di Sentul. Walau sempat ada pengumuman dari guru bahwa tidak boleh murid tidak boleh di turunkan di Jalan. Melainkan turun semua di sekolah secara langsung. Namun karena banyak sekali siswa yang ingin turun di Pemda, sehingga diberikan tolerasni bagi yang mau turun di Pemda, dan sisanya yang lain turun di sekolah. Banyak yang turun di pertigaan Pemda, Daralon. Saat tiba di Daralon, semua siswa membawa barang bawaannya masing-masing dan pulang dengan kerumahnya masing-masing. Aku pulang bersama temanku dan rumahku tidak jauh dari Pemda itu. Sehingga aku pulang ke rumah denagn cepat dan selamat.
Yeah tour ini cukup melelahkan bagiku dan bagi yang lainnya namun banyak sekali kesan yang mereka dapat baik itu yang baik maupun yang buruk. Sedikti yang mengatakan tour ini menarik saat di Kawah Putih dan Situ Patengan saja. Dan Banyak yang mengatakan tour ini tidak menarik karena banyak jadwal yang ngaret dan tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan. Sehingga dikatakan bahwa tour kali ini terkesan apa adanya dalam persiapannya.
Amanah yang bisa di ambil dari perjalanan tour ini adalah “Budayakan mengaret agar hidup tetap nikmat dan cepat berlalu sehingga anda berhasil utnuk menghambat kesuksesan masa depan sebuah kehidupan”. Mengapa ? Karena bisa dilihat, agar kita ingin mendapatkan kesenangan hidup kita harus mengaretkan suatu acara. Maka kita diberikan ketenangan dalam hidup dan senang.