Saat saya mengikuti MOS. Saya takut sekali untuk ikut MOS. Ada sekolah yang mengatakan bahwa MOS itu adalah 5M. 5M itu adalah.....
1. Menyenangkan
2. Mengembirakan
3. Mudah
4. Murah
5. Meriah
Disamping 5M tersebut, ada sisi lain dari 5M itu. Yaitu.....
1. Massal
2. Menyusahkan
3. Menyengsarakan
4. Menyakitkan
5. Memaksa
Nah.... Dimana ada positif, pasti ada negatif. Dimana ada kebaikan, pasti ada keburukan. Dan lain-lain. Saya memang takut sama negatif dari MOS itu. To the Point to my story.
Dari sekolah saya yang awalnya di SMPN 2 Cibinong berpindah di SMAN 3 Cibinong. Mau tau lokasi SMAN 3 Cibinong ? Lokasi tersebut ada di SMPN 2 Cibinong. Kenapa di situ ? Karena belum ada bangunan. SMAN 3 Cibinong baru ada saat saya masuk ke kelas 1 di SMPN 2 Cibinong. Kalau tidak salah pada tahun 2006 SMAN 3 Cibinong muncul di kabupaten Bogor kecamatan Cibinong. Di tahun antara tahun 2007 hingga 2009, SMAN 3 Cibinong sudah membuat bangunannya sendiri walau belum jadi. Lokasinya ada di pos 3 saat saya sedang lomba pramuka “medan laga (Kalau tidak salah)” di Bogor Asri. Kalau dari rumah saya, saya naik angkot 08 dan 31A. 2 kali naik angkot. Oh ya, maaf. Langsung ke cerita tetang MOS Camp.
Yang perlu anda ketahui, MOS di SMAN 3 Cibinong sangat berbeda dari MOS SMA yang lain. Kenapa ? Ada kegiatan MOS di SMAN 3 Cibinong ini yang dimana siswa harus menginap. Kalau sekarang yang saya ikuti ini, MOS inapnya ada di Saung Dirgatara. Lokasinya ada di antara pendalaman desa yang menghubungkan Jalan Al-Falah dan Jalan Pondok Rajeg. MOS di SMAN 3 Cibinong hanya 1 hari di sekolah + 2 hari di Saung Dirgantara. Disini, saya hanya bercerita tentang aktivitas saya di Saung Dirgantara. Kalau di sekolah mungkin kelihatannya sudah usang atau asing. Cerita disini menggunakan alur sesuai dengan waktu pada jadwal kegiatan MOS (Lupa istilah bahasa Indonesianya apa ?).
Selasa, 14 Juli 2009
Pukul 07.00 – 08.00 : Peserta Tiba di Saung Dirgatara
Mungkin ini kelihatannya aneh jika dilihat dari pukulnya. Soalnya, kalau menggunakan antara pukul sekian sampai kesekian berarti kegiatan sedang berlangsung. Tapi, mungkin ini diberi waktu sampai pukul 8 pagi untuk datang. Sebelum berangkat, semua siswa harus menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa untuk kebutuhan di Saung Dirgatara termasuk perlengkapan pakaian MOS yang memang harus di bawa kecuali perlengkapan makanan. Kau tahu, bahwa pakain MOS itu sungguh memalukan ? Ada yang disuruh menggunakan rompi dari kardus, rok hula-hula, tas selempang dari goni, bando, pita, dan lain lain yang dapat membuat kita seperti orang aneh. Memang ini kelihatannya suruhan dair kakak MOS. Kalau tidak di tempati ya..... kita dapat hukumannya. Tetapi kalau kita berpakaian seperti itu dan di perlihatkan kepada guru-guru apalagi masyarakat. Kita akan mendapatkan sanksi dari sekolah. YANG MANA YANG BENAR !?!?!?!
Semua perlengkapan sudah di bawa kedalam tas saya termasuk perlengkapan pakaian aneh yang harus di bawa juga. Kalau di ukur berat tas saya yang isinya perlengkapan MOS dengan tas saya yang isinya perlengkapan camping, beratnya sama. Kemudian, saya berangkat dengan di antarkan oleh bapak saya. Soalnya berangkatnya jam 06.30 WIB. Kalau naik angkot, bisa sampai jam 8 pagi. Kalau di antarkan mungkin telat 15 menit. Saya ingin datang ke sana pada pukul 7 pagi. Takut terjadi keterlambatan. Di tengah perjalanan, saya bertemu teman saya yang bernama Fachrul. Dia sedang menunggu angkot 71. Saya kasihan terhadapnya karena angkot 71 yang menuju jalan al-falah sangat lama. Jadi, Fachrul numpang di motor bapak saya. Beberapa perjalanan kemudian saat hampir tiba di Saung Dirgatara, saya melihat banyak siswa yang baru tiba di situ secara bersamaan. Saking banyaknya siswa + motor antaran. Saya dan Fachrul turun di depan pintu masuk Saung Dirgatara. Setelah masuk ke Saung Dirgatara, banyak sekali murid yang sudah berbaris di lapangan. Karena sudah mulai berkumpul (Padahal baru jam 07.15 WIB). Sebelum berkumpul, saya menitip tas dan pakaian aneh di penitipan tas. Untungnya sudah memakai baju outbound. Ini sebenarnya MOS Outbound. Kemudian saya langsung berkumpul dan berbaris untuk melaksanakan upacara.
Pukul 08.00 – 09.00 : Upacara sejahterima murid dari pihak sekolah kepada pihak pembimbing MOS
Dalam upacara ini dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah memberikan semua murid MOS kepada pembimbing MOS atau militer dari Bek Ang Kostrad untuk mengatur peserta MOS untuk mengikuti acara outbound MOS. Tapi dewan guru SMAN 3 Cibinong hanya mengawasi jalannya kegiatan outbound MOS. Dan, kakak MOS dari setiap gugus membina peserta MOS. Saya ada di gugus 1, kakak pembinanya ialah Kakak Gustaf, Kakak Dewi, Kaka Nia, dan Kakak..... (Lupa saya, yang saya ingat sih pangillannya, Kakak Yan). Simple dalam upacara ini. Seperti biasa dan membosankan.
Pukul 09.00 – 10.00 : Pembagian regu / pendamping, briefing
Setelah upacara, kepala sekolah (kepsek) SMAN 3 Cibinong membagikan gugus baru kepada peserta MOS sesuai dengan bulan lahir. Awalnya dari hari lahir, sampai tanggal lahir. Kemudian, pembagian gugus pun dimulai. Saya lahir di bulan Oktober, maka saya di gugus Oktober. Ironisnya, gugus Oktober merupakan Gugus paling sedikit dari gugus bulan yang lain. Hanya ada 8 orang. Sementara gugus yang paling banyak ialah gugus September, ada 96 orang o.O . Kemudian, dibagikan juga kakak pendampingnya. Setelah itu diberikan waktu untuk berdiskusi dan berkenalan. Mungkin juga sama dengan perkenlana saat saya pertama kali MOS. Bebrapa saat kemudian, Kepala sekolah memberitahukan bahwa pembagian gugus sesuai dengan bulan tidak jadi dilakukan akibat gugus Oktober yang jumlahnya sedikit dan bulan September yang jumlahnya banyak. Akibatnya, peserta MOS dikembalikan ke awal gugusnya masing-masing. Kemudian, kepsek SMAN 3 Cibinong menyuruh seluruh peserta MOS untuk membawa barang-barang bawaannya ke tenda yang sudah disiapkan di lapangan belakang kalau untuk laki ada 1 tenda + tenda sholat dan tenda kakak kelas laki-laki. Untuk perempuan ada 2 tenda + tenda sholat dan tenda kakak kelas perempuan. Setelah menaruh barang bawaan, peserta MOS harus berkumpul untuk upacara pembukaan outbound. Sama seperti upacara sebelumnya, tetapi hasil untuk upacara ini adalah.
1. Dalam permainan, jangan terlalu banyak bercanda.
2. Jaga sikap, dan lisan saat menghadapi sebuah permainan.
3. Hidup adalah perjuangan untuk mencapai apa yang kita tuju.
4. Disiplin, bergerak cepat, dan tertib.
5. Jika melanggar peraturan yang berlaku saat permainan, maka langsung dikeluarkan dari arena permainan dan tidak mengikuti MOS.
Pukul 10.00 – 12.00 : Game In / Out place
Setelah upacara, Instruktur permainan membagikan gugus peserta MOS masing-masing untuk bermain di dalam dan di luar arena Saung Dirgatara. 3 Gugus ada yang bermain di dalam arena dan 3 Gugus ada yang bermain di luar arena. Gugus 1,2,3 bermain di dalam sementara Gugus 4,5,6 bermain di luar. Karena saya di gugus satu , maka saya bermain di dalam arena Saung Dirgatara. Gugus 4-6 mulai kelaur dari Saung Dirgatara dan bermain di luar Saung Dirgatara. Permainan mereka di Danau Setu Cikaret. Sementara di gugus yang saya tempati. Bermain fasilitas ala kadarnya di dalam Saung Dirgatara.
Instruktur permainan didalam arena walau gaya instrukturnya banci. Tapi galakan instruktur saat upacara. Bisa dibilang terlalu tegas. Tapi instruktur permainan ini tidak terlalu tegas dan gayanya seperti banci. Dalam permainan pertama yang saya alami ini adalah permainan Tupai dan Pemburu. Permainan Tupai dan Berburu ini adalah permainan tradisional yang ada di kampung-kampung Indonesia yang sudah lama tidak pernah dimainkan. Akibat munculnya permainan globalisasi yang modern. Cara permainan ini adalah 2 orang sebagai pemburu dan 1 orang sebagai tupai dalam satu regu. Pemburu bergandengan tangan seperti ingin mendorong satu sama lain dan sementara tupai jongkok dibawah gandengan tangan para pemburu. Jika instruktur mengatakan “PEMBURU” maka tupai harus berlari dari pemburu awal menuju pemburu yang baru. Jika instruktur mengatakan “POLISI” maka pemburu harus berlari dari tupai awal menuju tupai yang baru. Sementara jika instruktur mengatakan “KEBAKARAN” tupai dan pemburu harus berlari dan mencari tempat baru. Untuk menetukan mana pemburu dan mana tupai. Seseorang harus menghitung angka dari satu hingga tiga dan seterusnya. Sebelumnya, seluruhnya harus membuat lingkaran untuk memudahkan perhitungan. Kemudian, Nomor 1 dan 3 menjadi pemburu dan Nomor 2 menjadi tupai. Saya kebagian nomor 3 dan berpasangan teman saya saat saya berada di kelas 8-2, Fatia namanya. Dan sementara yang jadi tupainya... (saya lupa namanya). Saat instruktur memberikan aba-aba yang sesuai dengan contoh sebelumnya. Semua melakukannya.
Kemudian, Instruktur juga memberikan permainan baru yang bernama Patung Pancoran setelah permainan Tupai dan Pemburu. Permainan ini sebenarnya permainan yang dibuat oleh instrukturnya sendiri. Cara bermainnya ialah... (Saya lupa nih :) ) Ya begitu cara mainnya, membuat gaya patung ala kadarnya yang di perintahkan oleh instruktur. Sulit sih menjelaskannya.
Setelah permainan lapangan berakhir, dilanjutkan oleh beberapa permainan extreme yang ada di Saung Dirgatara ini. Yaitu, Jembatan Tali, Shooting, dan Flying Fox. Pertama yang harus di lalui oleh gugus saya yaitu permainan Jembatan Tali. Oh ya, Saya lupa untuk memberikan peta Saung Dirgatara. Di bawah ini adalah peta Saung Dirgatara (Maaf Kalau Gambarnya jelek) :
1. Wilayah bermain Flying Fox
2. Wilayah bermain Jembatan Tali
3. Wilayah bermain Shooting / Lapangan Depan
4. Kolam Empang
5. Musholla, Tempat Wudhu, Toilet, dan Dapur Umum
6. Warung
7. Lapangan Belakang / Tempat Sholat Berjamaah
8. Wilayah tempat tenda perempuan
9. Wilayah tempat tenda laki-laki
10. Kolam Lumpur
11. Rumah tempat guru-guru dan instruktur mengawasi.
Ya itu peta wilayah Saung Dirgatara. Gugus Saya bermain Jembatan Tali. Betapa menenggangkannya, Jembatan tali yang besarnya hanya 5 inci dan panjangnya 5 meter. Mungkin sih ini adalah Adrenalin yang bisa di tingkatkan disini. Saya sih adrenalinnya rendah. Mau tak mau harus mencobanya. Saya disini mencoba 3 kali. 2 kali gagal dan sekalinya gagal. Jembatan Tali ini sangat menyenangkan walau saat bermain jembatan talinya sering digoyangkan terus oleh kakak kelas dan anak-anak bandel.
Selanjutkan kita bermain Shooting, Lokasi di peta berada di angka 3 dekat empang dimana saya datang dan upacara saat datang ke Saung Dirgatara. Permainan ini di instruksikan oleh orang yang berpidato saat upacara di Lapangan belakang. Suasana menjadi gelap dan gledek berada. Memang, kalau orang galak hawanya seperti ini. Permainan Shooting ini merupakan permainan yang dimiliki oleh para tentara saat mereka sedang latihan menembak. Cara bermainnya ialah peserta menggunakan senjata pistol tipe R-123 (pistol tipe latihan yang tidak terlalu bahaya) untuk mengenai sasaran. Sasarannya ialah balon. Jadi, dari awal peserta sudah membawa balon. Untungnya semuanya sudah membawa balon dan sudah meniupnya. Tugas umum pada saat shooting ialah menembak sasaran. Tugas khususnya bagi laki-laki ialah memasang balon ditempat sasaran, dan sementara perempuan melihat para lelaki memasang balon. Jika tugas khususnya tidak ditempati maka yang hukuman salah satu jenis kelamin yang melanggar maka satu kelompok jenis kelamin itu berenang di empang sekaligus tubuh mereka di spa ala salon yang menyediakan fasilitas pemandian spa. Karena saat penjelasan oleh instruktur salah satu teman saya yang berjenis kelaminnya sama tidak mau diajak untuk memasang balon ke tempat sasaran maka akibatnya para lelaki harus berendam di empang sekaligus di spa. Kolam empangnya kotor, sudah begitu dilantainya ada yang empuk. Saya harap sih itu bukan semacam tai atau kotoran yang mematikan. 10 menit berendam di spa. Dan dilanjutkan dengan penjelasan menembak shooting. Saat masih penjelasan, teman saya ada yang tidak memperhatikan instruktur berbicara, maka teman saya telah menjadi kelinci percobaan untuk percontohan menembak sasaran. Untuk pelurunya hanya balon cat ceri, tidak berbahaya, tapi kalau kena mata bisa berbahaya. Teman saya gemetteran karena takut ditembak. Ada juga teman saya yang laki yang trauma akibat ledakan balon. Permainan menembak pun dimulai, dipilih 2 laki dan 2 perempuan untuk bermain di arena itu. Permainan ini sih cukup membuat saya tegang karena suara pistolnya yang seram. Tapi ini juga menguji dan meningkatkan adrenalin.
Kemudian, permainan dilanjutkan dengan peermainan Flying Fox. Flying Fox ini merupakan permainan yang ada di outbound-outbound tertentu. Permainan yang mengantungkan dirinya ke tali peluncuran dan meluncur hingga sampai ke tanah dasar. Pertama, peserta harus mengikat dirinya dengan tali yang mirip dengan tali tas. Kedua, mereka harus naik ke atas pohon melewati tangga yang minim, yang ketiga peserta dibina oleh instruktur (instrukturnya banci) untuk meluncur ke tanah. Permainan ini baru membuat saya takut. Soalnya, saat menaiki tangga yang minim dan tinggi dan sampai di atas pohon dan melihat kebawah, saya menjadi takut untuk jatuh. Cuman untuk mengikat dirinya hanya untuk bagian celana biar tidak sesak walau nantinya akan cepat mengeluarkan urine. Saat saya ingin meluncur, saya ngeri sekali jika saat ditengah tengah tidak jalan seluncurannya. Saat saya mulai meluncur, saya diam dan menutup mata saya. Pas hampir tiba di kolam, saya membuka mata saya. Ternyata menyenangkan juga permainan Flying Fox ini.
Pukul 12.00 – 13.00 : SOLISKAN
Setelah bermain didalam arena ini. Peserta yang dari luar arena telah tiba di Saung Dirgatara dan pengumuman pun muncul. Pengumuman itu mengatakan bahwa makan siang telah tiba, dan diharapkan juga seluruh siswa menyiapkan sendoknya, kalau tidak ya tidak apa-apa makan menggunakan tangan. Setelah menyiapkan semuanya, seluruh siswa brkumpul di lapangan depan dan di instruksikan oleh insturktur yang berpidato di lapangan belakang sebelumnya. Semua peserta harus disiplin dan tertib jika ingin acara makan cepat dilakukan. Sayangnya, ada saja peserta yang tidak disiplin dan tidak tertib. Akibatnya, Semua peserta harus berenang dikolam sekaligus tubuhnya di spa selama 15 menit. Setelah itu berkumpul dilapangan lagi dan berbaris dengan tertib dan disipplin. Jika melanggar lagi, makan harus di empang. Kemudian dibagikan minum dan makanannya. Diberi waktu 5 menit untuk makan. Memang ini seperti MOS untuk masuk ke TNI atau ABRI. Setelah mulai, peserta membuka makanan. Isi makannya seperti makannya yang ada di warteg-warteg lain. Untuk yang ini makanannya berupa nasi, cabai, dan ayam. Makananan ini sudah terbiasa oleh saya karena saya sering makan makanan padang. Saya selesai dalam waktu 2 menit 45 detik. Sementara teman saya yang hobinya makan bisa menghabiskan makanannya dalam waktu 1 menit 37 detik. Semua peserta ada yang menghabiskan makannya dan juga ada yang tidak menghabiskan makannya sebagian besar peserta perempuan yang tidak menghabiskan. Setelah makan, peserta diperbolehkan istirahat, dan sholat kecuali makan dan minum.
SOLISKAN merupakan singkatan dari Sholat, Istirahat, dan Makan. Kemudian, saya lanjutkan dengan sholat dhuhur di musholla. Banyak yang mengantri wudhu disitu. Setelah sholat, saya istirahat sejenak dan berjalan-jalan keliling didalam Saung Dirgatara. Ada juga yang sedang ngobrol, bermain, dan mandi (Gara-gara nyemplung di empang dan jatuh di kolam dalam permainan jembatan tali dan flying fox).
Pukul 13.00 – 15.30 : Game In / Out place
Setelah SOLISKAN, gugus 1-2-3 bermain di luar Saung Dirgatara, dan sementara gugs 4-5-6 bermain di dalam Saung Dirgatara. Gugus 1-2-3 berkumpul di lapangan depan untuk berbaris. Setelah itu, maju jalan menuju tempat yang di tuju. Yaitu, Danau setu cikaret. Perjalanan yang cukup lama. Tapi sebenarnya ada juga jalan pintasnya. Yaitu, masuk gang kecil, melewati perlintasan rel kereta api, jalan menuju jalan raya, melewati SD / SMP AL Mizan, melewati rumah teman bapak saya, sampai di pos pemadam kebakaran, jalan melewati pinggiran , dan sampai di tujuan.
Saat tiba di tujuan, peserta berkumpul dan memberikan petunjuk untuk bermain mengayuh kapal yang di instruksikan oleh instruktur yang saya kenal di kostrad yon bek ang. Saya tidak memberikan namanya, takutnya marah. Permainan mengayuh kapal ini merupakan permainan latihan yang dilakukan oleh para militer sebelum melakukan peperangan di laut. Cara bermainnya ialah dipilih 10 orang perkapal untuk mengayuhkan kapalnya, dan jangan sampai terlalu banyak bercanda, karena resiko dalam permainan ini adalah nyawa. Sebelum mulai, peserta menggunakan pakaian pengaman agar jika tenggelam kembali mengapung. Yang pertama, ialah gugus pertama yang maju, saya kebagian dalam mengayuhkan kapal itu. Saat dimulai, instruktur memberikan contoh cara mendayung yang benar dan mengatakan SATU.... DUA....... jika ingin lebih kompak dalam mendayung. Sayangnya, saat mengatakan SATU.... DUA..... ada yang kecape’an dan akhirnya bercanda dalam lisan pu dimulai, tetapi instruktur memerahinya dan peserta mulai kompak dan mengatakan :
SATU.... DUA..... (Ramai mengatakan kata ini)
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SATU.... DUA.....
SETU.... DUA.....( Salah satu Mengatakan ini)
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....(Kompak mengatakan ini)
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... DUA.....
SETU.... CIKARET..... (Saya yang menambahkan saat mendayung)
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET..... (Bersama mengatakan ini)
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIKARET.....
SETU.... CIBINONG.... (Makin Kacau)
SETU.... BOGOR.....
SETU.... LONDON.....
SETU.... TOKYO.....
SETU.... NEW YORK.....
Dan akhirnya, tiba di tempat asal. Dan menunggu gugus lain memainkan permainan tersebut. Walau nunggunya lama, ada yang ngobrol, bercanda ngomongin empang yang disuruh spa, dan ada juga yang menonton peserta bermain. Setelah semua peserta selesai memainkan permainan tersebut dan tidak menimbulkan korban jiwa, akhirnya intrukstur meberikan sambutan selamat kepada gugus yang telah memainkan permainan mengayuh kapal. Setelah itu, peserta pulang ke arena Saung Dirgatara melewati jalan yang sebelum saya sebutkan.
Pukul 15.30 – 16.00 : Sholat Ashar
Setelah tiba di Saung Dirgatara, peserta gugus 4-5-6 masih memainkan permainan In Place. Sementara peserta gugus 1-2-3 istirahat dan sholat ashar. Ada juga yang tidak sholat <-- Kafir orangnya kecuali perempuan yang mempunyai halangan. Sebagian, ada yang istirahat, mandi, makan dan minuma, dan lain-lain. Sebelum sholat ashar, saya menggantikan dengan baju olahraga. Saya sih tidak mandi karena air disana terlalu sedikit, kalau ada orang yang mandi di empang itu orangnya keterlaluan. Ambil wudhu dan sholat di mosholla. Setelah sholat, saya beli minuman dan warung, dan beristirahat di tenda dan mendengarkan teman berbicara.
Dengar-dengar dari omongan teman, banyak sekali teman yang ingin mengajak temannya ke DBS (Duta Bisnis School). Katanya biar dapat untung besar setiap bulannya, dan juga kita tidak perlu kerja. Yang ini sebenarnya saya susah sekali menjelaskannya tapi jika ada yang berminat silahkan gabung disini di Duta Bisnis School di situs http://www.duta4future.com .
Pukul 16.00 – 17.00 : Game
Acara Game ini tidak jadi, digantikan oleh istirahat dan menunggu saatnya adzan magrhib.
Pukul 17.00 – 19.00 : SOLISKAN
Adzan Maghrib pun tiba, terpal di pasang di lapangan, dan banyak orang dan peserta MOS berkumpul untuk sholat mahrib. Sholat Maghrib ini berjalan khusyu dan di Imamkan oleh Pak Eris Rsiwandar (Guru saat saya SMP kelas 2 dan 3). Setelah sholat, istirahat sebentar. Dan muncullah masalah baru, yaitu ada peserta MOS yang menghisap rokok dan membawa rokok. Kakak kelas menggeledah seluruh siswa dan tasnya. Dan akhirnya menemukan pelakunya, saya sih tidak tahhu hukuman untuk mereka apa ? Karena saya langsung disuruh berkumpul di lapangan belakang untuk acara makan malam.
Peserta berkumpul dan disusun menghadap peserta lain, dibuat tertib dan disiplin. Jika tidak disiplin, dan tidak tertib maka peserta harus berenang ala bebek di empang sekaligus di spa. Untungnya semuanya sudah tertib, dan pembagian makanan dan minuman, diberi waktu 5 menit, dan acara makan pun dimulai. Menu makan hari ini adalah, Nasi, Bihun, Sambal dan Telur. Saya berhasil menghabiskan makanan ini dalam waktu 3 menit 17 detik. Teman saya yang hobinya makan bisa menyelesaikan dalam waktu 2 menit 14 detik. Banyak yang tidak menghabiskan makanan itu. Setelah acara makanan selesai, dilanjutkan dengan acara sholat Isya.
Pukul 19.00 – 21.00 : Sholat Isya dan Game show
Acara sholat Isya ini sama dengan sholat maghrib + juga dengan khusyu dan Imamnya. Setelah acara sholat isya dilanjutkan dengan menonton tayangan ulang yaitu apa yang kita lakukan saat melakukan kegiatan MOS ini dari pagi hingga malam. Film ini berdurasi 1 jam. Kalau saya punya video nya mungkin sudah saya pasang di sini. Maaf ya semuanya, saya bukan anggota OSIS. Video yang berdurasi 1 jam ini rata-rata seru dan lucu. Setelah menonton video itu dilanjutkan dengan..........
Pukul 21.00 – 23.00 : Istirahat
MASALAH !!! Bukannya ISTRI RAHAT malah MAS SALAH yang muncul. Maasalahnya ialah kakak kelas emosi gara-gara pas menonton video yang berdurasi 1 jam di ejek terus oleh anak laki-laki. Emosi Kakak kelas hampir tidak terkendali sehingga konflik tersebut mengundang perhatian kepala sekolah untuk melerai cekcok diantara mereka. Kepala sekolah meminta provokator yang membuat masalah. Ternyata, di ketahui orang yang beralis tebal dan orang yang tingginya pendek seperti muka oval menjadi provokatornya. Akhirnya, siksaan diantara 2 provokator pun terjadi dan sebagai hukumannya ialah diberikan kalung kerupuk dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Katanya sih cuma sandiwara saja untuk mengerjain mereka, karena kdua orang yang dipanggil sebagai provokator adalah orang yang sedang berulang tahun di hari tersebut secara bersamaan. Sandiwara saja.
Pukul 23.00 – 23.30 : ESQ / BINTALSIP
ESQ merupakan Emotional Spiritual Queue. Kalau BINTALSIP saya kurang tahu, tapi kata teman saya BINTALSIP itu adalah karakter building yang dimana peserta di uji fisik dan mental saat mengalami masalah atau konflik. Tapi, kenapa di jadwalnya tertulis memakai baju muslim ? Di umumkan bahwa seluruh peserta menggunakan baju bebas. Dan berkumpul dilapangan. Hostnya ialah pak Eris, mungkin saya tahu apa maksudnya, agar hati kita dibersihkan dan selalu ingat kepada orang tua kita. Peserta, berkumpul dan mendengarkan pembicaraan bapak Eris. Tapi sebelum itu Pak Yayan (Guru olahraga saya pas di kelas 1 SMP sekaligus Guru Pembina Pramuka di SMPN 2 Cibinong) menanyakan seluruh siswa apakah ada yang sedang sakit. Tapi, teman saya yang hobinya bercanda menacungkan tangan secara iseng, dengan alasan batuk. Karena tidak mau di suruh masuk ke tenda, maka teman saya diseret dan dipaksa oleh instruktur Saung Dirgatara untuk masuk tenda saja dan tidak mengikuti acara ini.
Mungkin ya anda ketahui. Orang tua merupakan ayah dan ibu kita. Ibu adalah yang melahirkan kita, sementara ayah adalah yang menyari nafkah kita. Betapa teganya kita kalau tidak membantu orang tua kita apalagi memusuhi orang tua kita. Orang tua kita bekerja keras untuk melangsungkan hidup kita, dan sementara APA yang kita perbuat untuk membalas budi mereka, seandainya kita lahir tanpa ibu. Apa yang dapat kita tatap. Apalagi, jika ayah kita meninggal. Bagaimana kita dapat berusaha dan melangsungkan hidup kita jika KEDUA ORANG TUA KITA MENINGGAL !!!! Kita disekolah maupun saat kita bermain, kita tidak mendapatkan pengetahuan. Yang kita dapat hanyalah sebuah DOSA yang begitu FATAL. Disekolah yang kita lakuakn hanyalah bercanda, bermain, dan selalu berbuat yang tidak-tidak. Apa yang kita dapat untuk kedua orang tua mereka !!!! Bila kita sudah pulang dari kegiatan ini, orang tua mu sudah dalam keadaan sekarat, kaku, atau meninggal, apa yang HARUS KAMU PERBUAT !!!! KITA sudah banyak dosa selama orang tua kita, dari kecil hingga masa sekarang. Apa kamu tidak tahu bahwa dalam alam kubur nanti kamu tidak ditemani oleh siapapun termasuk orang tua mu. Bagaimana jika ORANG TUA MU MASUK NERAKA KAIBAT PERBUATAN DOSA YANG KAMU LAKUKAN SELAMA INI ?!?!?!? BERTOBATLAH, sebelum terLAMBAT. Banyaklah mengucapkan istigfar dalam hati (Bagi yang non-muslim menyesuaikan). Dekatkan hati mu ke tuhan dan bayangkanlah orang tuamu (Bagi orang banyak dosa tidak bisa membayangkan ini) yang sedang membesarkanmu hingga saat ini. Mulai sekarang kita harus meminta maaf kepada orang tua kita apa yang kita perbuat sebelumnya, jangan menunggu bulan romadahn tiba. Karena lebih cepat lebih baik. Maaf jika saya sampai terbawa kata-kata ini di postingan saya. Biar anda mengetahui betapa pentingnya orang tua di dalam kehiduapan kita.
Pukul 23.30 – 24.00 : Apel Malam, Cek Personil
Acara ini di ganti dengan tidur malam, karena acara ESQnya telah selesai sampai jam 1 malam.
Rabu, 15 Juli 2009
Pukul 04.30 – 05.30 : Mandi dan Sholat Shubuh
Suara mobil kebakaran muncul dari megaphone gendongan.Semua peserta bangun dan melakukan sholat shubuh berjamaah. Sholat Shubuh berjamaah ini juga sama seperti sholat yang dilakukan sebelumnya. Setelah sholat, ada ceramah shubuh yang disampaikan oleh Bapak Eris tentang Isra Miraj dan perjuangan hidup. Sulit juga untuk menjelaskan disini karena saya lupa :P . Setelah itu, peserta istirahat sejenak, atau mungkin ada yang harus mandi karena jadwalnya.Rata-rata, anak laki-laki ada yang langsung tidur kembali karena akibat saat disuruh tidur tidak tidur-tidur.
Pukul 05.30 – 06.30 : Olahraga
Setelah istirahat sejenak, perserta berkumpul di lapangan depan untuk berolahraga. Fungsi Olahraga ialah untuk menyehatkan tubuh, menyemangatkan diri, dan lain-lain. Mungkin saat olahraga ini pada lemas semua, terutama pada anak laki-laki yang kerjaannya hanya molor.
Pukul 06.30 – 10.00 : Dll
Saya disini tidak semuanya saya sebutkan tapi disini merupakan akhir dari kegiatan MOS di Saung Dirgatara. Setelah berolahraga, peserta berbaris menurut gugusnya masing-masing dan acara sarapan pagi pun tiba. Tapi, sebelumnya peserta harus diteribkan dahulu. Kepsek SMAN 3 Cibinong memeriksa rambut para lelaki yang rambut gondrong, dan memotngnya. Banyak sekali yang rambutnya gondrong (Untung saya tidak di potong rambut). Yah.. mendingan menurut saya, potong rambut disini dari pada di salon. Kalau potong rambut di sekolah atau dimana karena dapat hukuman kan gratis. Belum lagi gratis di spa di kolam empang. Enaknya sengsara tanpa perlu mengeluarkan duit. Setelah kegiaatan gratis itu. Sebelum makan, peserta harus di spa terlebih dahulu di kolam empang. Karena banyak yang menolak minta di spa, akhirnya semua peserta MOS tidak jadi makan. Akhirnya Kepsek SMAN 3 Cibinong memberikan kebijakan kepada peserta untuk di spa lagi. Dan akhirnya, peserta kembali untuk makan pagi. Waktu makan diberikan 10 menit dan isi makanannya juga banyak. Campuran dari makan siang dan malam. Maknya diberikan waktu yang sungguh lama. Tapi mereka harus tertib dan dispilin. Kalau tidak akibatnya mereka makan di empang. Teman saya dari gugus yang sama tidak displin. Dan akhirnya di paksa makan di kolam empang walau tidak di spa. Acara makan pagi pun mulai. Saya bisa menghabiskan makanna itu dalam waktu 6 menit 29 detik karena makanannya terlalu banyak hingga saya muak. Teman saya yang hobinya makan bisa menyelesaikan dalam waktu 3 menit 58 detik. Semua peserta berhasil mengahbiskan makanannnya. Setelah acara makan dilanjutkan dengan penampilan ekstrakulikuler. Ada PMR, Pramuka, Paskibra, dan Rohis. Wajar sih sedikit ekstrakulikulernya. Namanya sekolah yang baru di bangun. Baru umurnya 4 tahun. Setelah penampilan ekstrakulikuler baru upacara penyerahan murid dari Pembimbing MOS di Saung Dirgatara ke Sekolah. Dan akhirnya, peserta bisa dipulangkan ke alamnya masing-masing dalam keadaan sakit.
Trivia dari MOS ini ialah :
1. Jika di sekolah tinggi, Nama MOS ini diganti menjadi MOUSE yang berarti Masa Orientasi Umum Siswa Elite.
2. Pengertian MOS sebenarnya diambil dari bahasa inggris yang berarti tikus.
3. MOS adalah kegiatan setengah menyenangkan dan setengah menyengsarakan untuk siswa yang masuk ke tingkat pendidikan tertentukan.
4. UUD RI No. 256 Mengenai Kesengsaraan Pendidikan Ayat 512 Pasal 1024. Berbunyi, jika kekerasan dalam kegiatan MOS ini di lakukan dan tidak di beritahukan kepada pihak yang berwewenang maka kegiatan MOS ini dibubarkan atau digantikana dengan nama SOSYS yang berkepanjangan Semasa Orientasi Siswa Yang Sengsara.
5. Kegiatan MOS di sekolah dibangun oleh nama orang yang sama.
6. Kegiatan MOS di sekolah siswa digembeleng layak tikus yang sedang dijadikan mangsa si kucing
7. Biasanya, setelah peserta pulang dari acara MOS, peserta langsung berbaring ketempat tidurnya masing-masing.
8. Pakaian MOS layaknya seperti orang idiot dan tolol.
9. Hanya orang yang berani memalukan dirinya sendiri untuk mengikuti acara MOS ini.
10. Jika saya menjadi presiden, saya menambahkan UUD tentang MOS agar acara MOS tidak menyusahkan para peserta maupun orangtua yang terlibat dalam kegiatan tersebut.